dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pemahaman guru tentang seni tari anak usia dini. Berdasarkan hasil prariset penelitian di RA Hidayaul Mubtadi’in, diperoleh temuan bahwa guru kurang dalam hal memahami tentang aspek,tujuan dalam pembelajaran tari anak usia dini, guru hanya memberi contoh tarian saja, selain itu pihak lembaga menjadikan seni tari untuk kepentingan isidentil atau memenuhi kebutuhan saja, lembaga hanya mengadakan pembelajaran tari saat mengikuti lomba dan perpisahan. Pada saat lomba dilembaga tersebut masih menggunakan guru dari sanggar tari. Guru tidak percaya diri dan belum mampu menciptakan karya tari sehingga menggunakan guru dari sanggar tari.
Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini di peroleh dari informan yaitu pendidik dan peserta didik di RA Hidayatul Mubtadi’in Malang, dan subyek penelitian ini adalah pendidik di RA Hidayatul Mubtadi’in Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu penyajian data dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa adanya sesuai data yang diperoleh dari hasil penelitian, pemeeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini, menggunakan tranguasi dan triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran tari di sekolah tersebut masih kurang. Tingkat pemahaman guru di RA Hidayatul Mubtadi’in Petung Sewu Kabupaten Malang masih rendah, tari yang diajarkan kepada anak terlalu monoton dan tidak sesuai dengan perkembagan anak. Guru menganggap tarian hanya sekedar menari tanpa mengetahui unsur-unsur atau konsep yang terkandung didalam tarian tersebut. Hal tersebut terjadi karena guru kurang percaya diri dalam menciptakan suatu karya tari, kemampuannya di bidang tari hanya sekedar mengerti sedikit tentang tari, sehingga materi yang diajarkan syarat keterbatasan.
Pemahaman guru tentang tari anak usia dini di RA Hidayatul Mubtadi’in Petung Sewu Kabupaten Malang masih rendah. Hal itu diakibatkan karena guru tidak percaya diri dalam menciptakan sebuah karya selain itu guru menganggap dirinya bukan ahli dalam menari, sehingga pelaksanaan pembelajaran tari tidak menentu, tidak adanya rutinitas pembelajaran seni tari. Tidak adanya perencanaan juga menghambat proses pembelajaran tari di RA tersebut hal inilah yang membuat pembelajaran tari kurang mendapatkan tempat dalam prosesnya. Pelaksanaan pembelajaran tari hanya diberikan untuk acara tertentu saja. Bukan materi yang secara rutin diberikan. Melihat hal itu maka proses pembelajaran tari kurang menjadi perhatian dalam kegiatan belajar mengajar.
Kata Kunci: Pemahaman, Pembelajaran, Seni Tari Anak Usia Dini | en_US |