Konsep Uququl Al-Walidaini dalam Memilih Jodoh Menurut Pandangan Ibnu Taimiyah

Show simple item record

dc.contributor.author Rozaq, Fatkur
dc.date.accessioned 2023-07-31T01:37:53Z
dc.date.available 2023-07-31T01:37:53Z
dc.date.issued 2023-07-13
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7638
dc.description.abstract Dewasa ini pergaulan anak muda hal yang sangat penting menjadi pengawasan orang tua. Alih-alih kemajuan zaman meniscayakan pergaulan bukan hanya di dunia nyata saja melain didunia maya. Dengan adanya jejaring sosial seperti diatas,membuat seseorang saling mengenal satu sama lain, sampai ada yang kejenjang yang lebih serius dalam masalah percintaan yakni menikah. Ironinya sebagian dari mereka rela menikah meskipun tanpa direstui orang tuanya. Melihat perkembangan tersebut, penulis menaruh perhatian besar untuk membahas konsep Uququl Al-Walidainii dalam memilih jodoh menurut pandangan Ibnu Taimiyah sebagai topik yang urgen untuk dikaji guna menyelesaikan tugas akhir akademik. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah 1. Apa yang di maksud Uququl Al-Walidaini menurut islam? 2.Bagaimana Kreteria jodoh menurut Islam? 3 Bagaimana konsep Uququl Al-Walidaini dalam memilih jodoh menurut pandangan Ibnu Taimiyah ? Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (Library Reseach) dengan menggunakan pendekatan studi analisis komparatif yang merujuk pada data primer, berupa kitab Fatawa Kubro, Karangan: Imam Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim Ibnu Taimiyah Al hambali. Selain data tersebut, dalam penelitian ini menggunakan data-data penunjang seperti literatur klasik, artikel, jurnal, tesis yang mempunyai pendekatan baik secara konseptual atau gagasan terhadap tema yang dimaksud. Pada poin temuannya, dalam penelitian ini menyimpulkan ada tiga poin. 1. Uququl Al-Walidaini adalah bentuk atau tindakan yang bertentangan dengan kebaikan. Merupakan suatu perbuatan yang menentang atau melawan terhadap kedua orangtua. ‘Uququl al-walidain (durhaka kepada orang tua) adalah dosa besar. 2. Pemilihan kreteria jodoh berdasarkan parameter agama bukan berarti tidak memberikan peluang sedikitpun pada kriteria lain untuk menjadi pertimbangan, melainkan memberikan penekanan dan prioritas yang lebih terhadap pemahaman agama. Sehingga, dengan kata lain boleh dan sah-sah saja keempat kriteria tersebut berkumpul pada salah seorang wanita yang kaya raya, bernasab baik, cantik dan paham dengan syariat Islam. Begitu juga jika perempuan mencari jodohnya cukup dengan dia melihat seorang laki-laki yang memiliki pemahaman agama dan kesehatan yang tidak membahayakan rumah tangganya. 3. Menurut pandangan Ibnu Taimiyah terhadap konsep Uququl Al-Walidaini dalam memilih jodoh adalah merupakan suatu hal yang boleh dilakukan, karena seorang anak tidak harus melakukan perintah orang tua nya untuk dijodohkan dengan wanita yang tidak dia cintai, karena Perjodohan yang dilakukan orang tua untuk anak, hanyalah salah satu jalan untuk menikahkan anaknya itu dengan seseorang yang dianggap tepat menurut mereka. Padahal tepat menurut orang tua belum tentu tepat menurut sang anak. Orang tua boleh-boleh saja menjodohkan anaknya dengan orang lain, tapi hendaknya tetap meminta izin dan persetujuan dari anaknya, agar pernikahan yang dilaksanakan nantinya berjalan atas keridhoan masing-masing pihak, bukan keterpaksaan. Karena pernikahan yang dibangun di atas dasar keterpaksaan akan mengganggu keharmonisan dalam berumah tangga anaknya kelak. Kata Kunci : Uququl Al-Walidaini, Jodoh, Ibnu Taimiyah en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Uququl Al-Walidaini en_US
dc.subject Jodoh en_US
dc.subject Ibnu Taimiyah en_US
dc.title Konsep Uququl Al-Walidaini dalam Memilih Jodoh Menurut Pandangan Ibnu Taimiyah en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account