dc.description.abstract | Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) sebagai infrastuktur sanitasi untuk
memutus praktek Buang Air Besar sembarangan (BABs) yang ditargetkan oleh
Sustainable Development Goals (SDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Perlunya pengolahan yang tepat akibat
bertambahnya limbah tinja yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Malang. Oleh
karena itu, dilakukan proses fitoremediasi sebelum kolam Wetland menggunakan
tumbuhan kangkung air (Ipomoea aquatica) dan tumbuhan pakis lidah kolam
(Microsorum pteropus). Penelitian ini bertujun untuk mengetahui efektivitas
fitoremediasi oleh tumbuhan kangkung air (Ipomoea aquatica) dan tumbuhan pakis
lidah kolam (Microsorum pteropus) dalam mempercepat pengendapan partikel
limbah polutan tinja. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang digunakan untuk pengukuran
air limbah tinja yaitu parameter suhu, kekeruhan (Turbidity), EC (Electrical
Conductivity), pH (derajat keasaman), TDS (Total Dissolved Solid), TSS (Total
Suspended Solid), dan DO (Dissolved Oxygen). Analisis data menggunakan uji
statistik yaitu dengan Uji Normalitas kemudian dengan Uji Anova dilanjutkan
dengan Uji Tukey (uji beda nyata). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan
kangkung air (Ipomoea aquatica), pakis lidah kolam (Microsorum pteropus) dan
kombinasi antara keduanya efektif dalam mereduksi polutan tinja. Tumbuhan
kangkung air (Ipomoea aquatica) sangat efektif menurunkan parameter TDS.
Tumbuhan pakis lidah kolam (Microsorum pteropus) sangat efektif menurunkan
parameter TDS, EC, kekeruhan dan TSS. Kombinasi kedua tumbuhan sangat efektif
menaikan nilai parameter DO, sedangkan untuk semua perlakuan mampu
menstabilkan nilai parameter suhu dan pH. | en_US |