dc.description.abstract | Tantangan yang dihadapi oleh petani disemua daerahdi Indonesia hampir sama yaitu dimulai dari masalah sumber daya manusia, lemahnya kapasitas kelembagaan petani, masalah pembiayaan dan modal pertanian serta resiko yang harus ditanggung oleh petani sudah dimulai sejak awal, proses dan diakhir usahatani. Resiko usahatani yang harus ditanggung yaitu berupa ketidak pastian dalam berusahatani. Menurut Pasaribu (2010) ketidak pastian dalam usaha tani dapat diklasifikasikan menjadi 6 kategori, yaitu 1) faktor alami (kekeringan dan serangan hama penyakit), 2) bencana yang tidak diprediksi (banjir, kebakaran, longsor, letusan gunung api), 3) harga, 4) penguasaan teknologi yang rendah, 5) aksi pihak lain, dan (6) penyebab perorangan. Ketidak pastian usaha tani dapat menimbulkan kerusakan lahan dan kegagalan panen sehingga mengakibatkan kerugian yang besar. Kegagalan panen yang disebabkan oleh kekeringan, serangan hama penyakit dan bencana umumnya terjadi secara sporadis di berbagai wilayah, pada waktu yang berbeda namun dampak yang ditimbulkan akan terakumulasi.
Mengatasi kerugian petani tersebut, maka pemerintah membantu mengupayakan perlindungan usahatani dalam bentuk asuransi pertanian, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yang telah ditindak lanjuti dengan penerbitan Peraturan Menteri Pertanian No 40 Tahun 2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian (Pedum Bantuan Premi AUPT, 2016).
Desa watugede adalah salah satu desa yang pernah diserang hama tikus dan menyebabkan petani padi menjadi gagal panen hal ini perlu adanya perlindungan dari pemerintah melalui program AUTP, akan tetapi sampai saat ini keputusan petani untuk ikutserta dalam dalam program AUTP masih rendah (Indah Sayugyaningsih, 2020). Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini, maka diperlukan adanya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam mengikuti program Asuransi UsahaTani Padi (AUTP) di Desa WatugedeAdapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam program Asuransi UsahaTani Padi (AUTP) di Desa Watugede
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penentuan lokasi ini dilakukan di Desa Watugede, Kecamata Singosari,Kabupaten Malang. Pemilihan lokasi ini dikarenakan Desa Watugede merupakan salah satu desa di Kabupaten Malang yang sebagian besar petaninya mengalami masalah gangguan hama tikus dan sering mengalami gagal panen.Sehingga penelitian tentang asuransi ini diperlukan di desa Watugde. Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini yaitu mulai dari bulan September 2022 sampai selesai
Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi yang tinggal di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang yaitu sebanyak 178 petani.Dengan rincian petani yang mengikuti program AUTP sebanyak 105 petani dan petani yang tidak mengikuti program AUTP sebanyak 73 petani.Menurut (Baley dalam Mahmud, 2011) menyatakan bahwa untuk penelitian yang menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel paling minimum adalah 30. Maka dari itu sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 50 petani, dengan rincian petani yang mengikuti program AUTP sebanyak 29 petani dan petani yang tidak mengikuti program AUTP sebanyak 21 petani.
Untuk menguji hipotesis mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan petani mengikuti program AUTP digunakan analisis regresi logistik atau sering disebut dengan model logit.analisis ini bertujuan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel independent mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011). Analisis regresi logistik dilakukan dengan bantuan program Stata. Analisa ditunjukkan untuk melihat peluang variabel independen apakah memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, yaitu keputusan petani untuk merespon program AUTP (1) dan keputusan untuk tidak merespon progarm AUTP (0).
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Nilai LR chi2 test sebesar 31,32 dengan Prob > chi2 sebesar 0.000 mengindikasikan bahwa secara serentak, variabel independen dalam model dapatmenjelaskan variabel independen atau model logistik secara keseluruhan dapat menjelaskan atau memprediksi keputusan petani mengenai program AUTP. Artinya bahwa bahwa usia, pendidikan, pengalaman usahatani, pendapatan, jumlah anggota keluarga dan luas lahan secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap keputusan petani dalam mengikuti program AUTP.
Uji parsial untuk masing-masing variabel independen dilakukan dengan melihat probabiliti>chi2 dari masing-masing variabel independen. Berdasarkan hasil uji parsial menunjukan bahwa umur, pendidikan, pengalaman, pendapatan dan luas lahan usahatani memiliki dampak positif dan signifikan terhadap keputusan petani mengikuti program AUTP. Sedangkan jumlah anggota keluarga tidak memiliki dampak positif dan tidak signifikan terhadap program AUTP jumlah anggota keluarga petani di Desa Watugede yang mengikuti program AUTP sama-sama memiliki peluang. Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap program AUTP karena petani yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan lebih mudah menerima informasi mengenai program AUTP dan mengambil keputusan yang tepat untuk mengikuti program AUTP. Pengalaman usahatani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi petani dalam program AUTP karena semakin lama pengalaman ushatani petani di Desa Watugede akan semakin banyak juga pengalaman atau strategi para petani untuk mengatasi gagal panen. Sedangkan luas lahan dan pendapatan memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam partisipasi petani dalam program AUTP karena petani telah memiliki pemikiran bahwa semakin luas lahan maka semakin besar potensi kerugian usahatani akibat kegagalan panen apabila tidak di asuransikan dan apabila pendapatan besar maka petani Watugede memiliki kemampuan membayar premi asuransi.
Kata Kunci : Analisis, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan, Petani Padi, Program Asuransi UsahaTani Padi (AUTP). | en_US |