dc.description.abstract | Jika kita mencermati media massa, baik cetak maupun elektronik, akhir akhir ini banyak fenomena yang menunjukkan bahwa kita warga bangsa ini seakan akan bukanlah bangsa yang berpendidikan dan beradab. Penghujatan, penghinaan,
saling fitnah, iri hati, tindak kriminal, korupsi, saling bunuh, pemerkosaan, narkoba,
tawuran antar pelajar, dan hilangnya rasa kemanusiaan, menjadi sajian utama media
massa yang tiada habisnya. Barangkali salah satu penyebabnya adalah model
pendidikan di negeri ini yang orientasinya mengedepankan kecerdasan otak dan
kepintaran akal semata sedang kecerdasan batin diabaikan. Akibatnya kemampuan
dan aplikasi terhadap ilmu yang diperoleh tidak maksimal. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan mencari dampak dari Pendidikan yang mempunyai output yang
penulis lihat mampu untuk menjawab kegelisahan dari sepua kegelisahan dari hal
ini.
Untuk menjawab persoalan tersebut maka di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Malang menawarkan Model Pendidikan Sufistik Tarekat Qadiriyyah
Wa Naqsyabandiyyah. Oleh sebab demikian peneliti melakukan penelitian dengan
fokus penelitian sebagai berikut: (1) Apa saja nilai-nilai Pendidikan Sufistik
Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Malang? (2) Bagaimana proses implementasi nilai-nilai Pendidikan Sufistik
Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Malang? (3) Bagaimana model implementasi nilai- nilai Pendidikan
Sufistik Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Malang?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
fenomenologi Naturalistic. Penelitian dalam pandangan fenomenologi memahami
peristiwa dalam kaitannya dengan orang dalam situasi yang ada di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Malang. Dalam proses pengumpulan data, maka
instrument utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun demikian peneliti tetap
menggunakan pedoman wawancara, pengamatan dan dokumentasi sebagai alat
pengumpul data. Sedangkan teknik analisis data peneliti menggunakan proses
analisis data deskriptif melalui 4 alur kegiatan yang berlangsung secara Bersama
yaitu: (1) Reduksi data, (2) Paparan atau sajian data, (3) Penarikan kesimpulan, dan
(4) Triangulasi dengan mendiskusikan paparan data dan hasil temuan yang telah
ditemukan dilapangan.
Hasil temuan penelitian di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang
ini: (1) Nilai-nilai Pendidikan Sufistik Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah yang kami temukan sebagai hasil dari Pendidikan yang dilakuakn di pondok
pesantren Miftahul Huda adalah, 1. Religious yang terbentuk dari proses taubat. 2.
Mandiri yang terbentuk dari poses riyadlah yang dilakukan oleh para santri. 3.
Disiplin yang terbentuk dari kegiatan tawajuhan yang diwajibkan. 4. Kejujuran
yang terbentuk dari mujahadah. 5. Rendah hati yang terbentuk dari pembelajaran
zuhud dilingkungan pondok. 6. Konsistensi dan keistiqomahan yang terbentuk dari
kebiasaan berdzikir. 7. Usawatuh hasanah yang dipelajari di kegitan Manaqib. (2)
Implementasi dari nilai-nilai Pendidikan sufistik tarekat qosiriyyah wa
naqsabandiyah secara garis besar terdapat tiga hal; Pertama, Kewadhifahani, yaitu
seluruh aspek kegiatan ‘ubudiyyah dalam sehari-hari, Kedua, Tarbiyyah, yaitu
kegiatan pembelajaran dan penanaman ilmu yang diutamakan pada Pendidikan
Sufistik baik di lembaga formal maupun lembaga non formal. Ketiga, Syi’ar Islam,
ialah, seluruh kegiatan keagamaan yang bersifat umum seperti manaqiban, dzikir
khususi, dan haul Akbar. (3) Model Pendidikan Sufistik Tarekat Qadiriyyah Wa
Naqsyabandiyyah, yaitu; Pertama, metode Ta’lim, Kedua, Model Ta’dzib, dan
Model metode Uswah | en_US |