dc.description.abstract | Perkembangan zaman menuntut berbagai aktivitas kehidupan manusia seperti
sektor pertanian, industri, transportasi dan yang lainnya, masih mengandalkan
mesin pembakaran dalam, sehingga bahan bakar minyak belum dapat digantikan
penggunaannya. Pembakaran bahan bakar fosil mempunyai dampak negatif yang
menghasilkan polutan terhadap lingkungan, karena mempunyai senyawa
berbahaya seperti gas COx, SOx, CO2, oksida nitrogen dan partikulat. Untuk
mengatasi masalah tersebut sudah dikembangkan biodiesel yang bersumber dari
minyak nabati. Salah satu minyak nabati yang bisa diolah menjadi biodiesel
adalah biji bunga matahari. Kelebihan dari minyak biji bunga matahari memiliki
kandungan asam linoleat sehingga droplet lebih reaktif untuk terbakar.
Pencampuran karbon nano dengan minyak bunga matahari dapat meringankan
biaya dibandingkan dengan proses transesterifikasi dan emulsifikasi. Metode
tetesan droplet digunakan untuk mengetahui karakteristik dari pembakaran
droplet minyak biji bunga matahari. Pada penelitian ini penambahan karbon nano
meningkatkan nilai temperatur droplet. Sifat konduktivitas termal yang baik pada
karbon nano menjadi faktor utama untuk membantu meningkatkan temperatur
droplet pada minyak biji bunga matahari. Penambahan karbon nano pada minyak
biji bunga matahari menghasilkan terjadinya microexplosion yang menyebabkan
laju nyala api semakin cepat, hal ini juga berpengaruh pada bentuk nyala api
menjadi lebih lebar. | en_US |