Show simple item record

dc.contributor.authorRizqyanto, Muhamad Alif
dc.date.accessioned2023-09-12T01:56:26Z
dc.date.available2023-09-12T01:56:26Z
dc.date.issued2023-08-15
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8074
dc.description.abstractAir penting untuk kehidupan. Endapan air ditemukan di lautan dan lapisan es, serta dapat berbentuk awan, hujan, sungai, danau, uap air, dan es laut. Air di benda-benda bergerak sesuai siklus hidrologi: penguapan, curah hujan, permukaan ke laut. Manusia butuh air untuk minum, mandi, mencuci, irigasi, dan lainnya. Jumlah penduduk meningkat, tapi air terbatas. Dalam siklus hidrologi, air yang muncul di permukaan bumi disebabkan oleh presipitasi. Pasokan air tetap saat musim hujan dan berkurang di musim kemarau. Diperlukan bendungan untuk menampung air saat hujan dan di musim kemarau. Ini penting bagi Indonesia yang negara agraris. Indonesia terletak di wilayah tropis yang membuat cuaca berubah cepat dari musim hujan ke musim kemarau. Hal ini menyebabkan pasokan air terbatas. Oleh karena itu, pembangunan bendungan menjadi solusi bagus untuk mengatasi masalah persediaan air. Bendungan adalah struktur hidrolik besar untuk air manusia. Analisis keruntuhan Bendungan Bagong untuk mengidentifikasi skenario banjir di daerah hilir. Dilakukan simulasi keruntuhan untuk mendekati kejadian sebenarnya. "Simulasi keruntuhan Bendungan Bagong menggunakan HEC-RAS versi 6.2." Studi ini bertujuan untuk memprediksi debit banjir rencana, peta genangan banjir, tinggi genangan maksimum akibat keruntuhan bendungan, dan klasifikasi daerah terkena bahaya. Data yang dibutuhkan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku, namun penyesuaian bisa dilakukan bila teknis tidak umum. Dengan pertimbangan tersebut, analisis ini dibagi menjadi tiga: analisis hidrologi pada Waduk Bagong untuk meramalkan hujan dan debit banjir, analisis keruntuhan pada Bendungan Bagong untuk menduga banjir akibat keruntuhan bendungan, dan menentukan klasifikasi bahaya Bendungan Bagong. Dalam perhitungan hidrologi Bendungan Bagong, kekuatan aliran banjir di Bendungan Bagong ditentukan dengan menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintesis Nakayasu dalam periode ulang 1000, dan PMF adalah 191,613 m3s dan 1129,655 m3s. Ada 6 desa di Kabupaten Trenggalek yang tersebar di dua kecamatan yang terancam jebolnya Bendungan Bagong saat kondisi piping. Desa-desa tersebut adalah Sengon, Ngares, Sumberdadi, Ngantru, Surodakan dan Sumbergedong. Pada simulasi keruntuhan Bendungan Bagong, tinggi genangan banjir masksimum yang terjadi pada alur sungai bagian hilir pada kondisi piping yaitu sebesar 9. 931 m. Debit puncak banjir yang dihasilkan oleh keruntuhan bendungan secara overtopping maupun piping dipengaruhi oleh perubahan parameter lebar rerata rekahan Bavg kemiringan rekahan z, dan waktu keruntuhan Tf. Dari hasil simulasi, perubahan waktu keruntuhan Tf memiliki sensitivitas paling tinggi dibandingkan perubahan lebar rerata rekahan Bavg dan kemiringan rekahan z, sehingga keruntuhan Bendungan Bagong akan lebih menghasilkan debit banjir yang besar apabila runtuh secara mendadak, sedangkan perubahan parameter lebar rerata rekahan Bavg dan kemiringan rekahan z tidak mengakibatkan perubahan debit puncak banjir hidrograf outflow yang signifikan. Kata Kunci: Analisis, Bendungan Bagong, Banjir, Hec-Ras, Keruntuhan, Overtopping, Pipingen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAnalisisen_US
dc.subjectBendungan Bagongen_US
dc.subjectBanjiren_US
dc.subjectHec-Rasen_US
dc.subjectKeruntuhanen_US
dc.subjectOvertoppingen_US
dc.subjectPipingen_US
dc.titleAnalisis Keruntuhan Bendungan Bagong Trenggalek dengan Aplikasi Hec-Rasen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record