dc.description.abstract | Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan kedelai industri tahu Sari Alam di jalan Sebuku, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang memiliki kadar organik tinggi yang melebihi baku mutu yang telah dipersyaratkan oleh Pemerintah untuk pengolahan tahu. Kadar organik limbah cair kegiatan pengolahan industri tahu Sari Alam diketahui mengandung TSS sebesar 556,0 mg/L, COD sebesar 20800 mg/L, BOD sebesar 7676 mg/L, dan pH sebesar 4,28. Dilihat dari kondisi eksisting kadar organik limbah cair tahu tersebut, maka diperlukan bangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Tujuan dari penelitian ini yaitu agar limbah cair yang dibuang ke aliran drainase sesuai dengan baku mutu.
Penentuan desain perencanaan teknologi IPAL didasarkan pada besar nilai kandungan organik limbah cair yang diperoleh dari sampel limbah yang diuji di laboratorium. IPAL yang direncanakan adalah teknologi kombinasi anaerobik biodigester dan anaerobik-aerobik biofilter. Pada perencanaan ini model rancangan IPAL disajikan dengan pemodelan visual menggunakan aplikasi Lumion.
Hasil dari perencanaan pada penelitian ini yaitu, untuk membangun IPAL kombinasi anaerobik biodigester dan anaerobik-aerobik biofilter membutuhkan lahan sebesar 22,95 m2. Desain teknologi kombinasi tersebut dipilih karena mampu mengolah limbah cair tahu hingga memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan pemerintah. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun teknologi kombinasi anaerobik biodigester dan anaerobik-aerobik biofilter sesuai perencanaan yaitu sebesar Rp. 145.154.738,89.
Kata Kunci: Anaerobik-Aerobik, Biodigester, Industri Tahu, Kombinasi IPAL, Limbah Cair | en_US |