dc.description.abstract | Proyek Jalur Pansela Trenggalek yang menghubungkan dengan kabupaten Tulungagung lewat jalur selatan didominasi perbukitan yang curam. Ada beberapa titik-titik rawan longsor di sepanjang jalan yang membahayakan pengguna jalan. Pada STA 4+850, terjadi kelongsoran dengan lebar longsoran kurang lebih 10 meter. Lereng ini memiliki tinggi 9,43 meter, nilai sudut geser tanah sebesar 7 derajat sehingga masuk klasifikasi tanah very loose (sangat lepas). Lereng memiliki kemiringan 45 derajat, berdasarkan klasifikasi kelas lereng, lereng ini masuk kelas VI atau sangat curam. Sehingga dari karakteristik tersebut, lereng memiliki kemungkinan untuk terjadi longsor dan diperlukan perkuatan.
Analisis Kestabilan lereng eksisting dilakukan menggunakan metode bishop dan untuk perkuatan soil nailing menggunakan metode baji dibantu dengan program Geostudio Slope/W. Analisa kestabilan lereng eksisting menggunakan metode bishop dilakukan dengan menentukan bidang longsor terlebih dahulu dengan pendekatan dua dimensi. Kemudian membagi bidang longsor tersebut menjadi 10 pias atau bagian. Dari 10 bagian bagian tersebut, dicari luasannya untuk mencari berat pias dengan mengalikan luas pias dengan berat volume tanah. Nilai faktor kemanan lereng sebelum perkuatan soil nailing didapatkan dengan membagi momen tahanan dengan momen gaya yang terjadi. Analisa kestabilan lereng eksisting menunjukkan angka 1,22 kurang dari minimal batas yang telah ditetapkan yaitu 1,5. Soil nailing menjadi alternatif atau solusi untuk meningkatkan faktor aman lereng terhadap kelongsoran.
Analisa kestabilan lereng dengan perkuatan soil nailing dilakukan dengan menentukan parameter-parameter paku yang akan ditancapkan ke dalam lereng terlebih dahulu. Penentuan variasi kemiringan nail, panjang nail dan spesifikasi nail ditentukan tidak lepas dari SNI 8460:2017 tentang SNI Perancangan Geoteknik. Variasi kemiringan nail menggunakan 3 sudut yaitu 10,15, dan 20 derajat. Variasi panjang nail menggunakan 3 variasi panjang yaitu 4,6 dan 9 meter. Kemudian untuk spesifikasi nail baja mengunakan mutu fy 320. Perkuatan tipe soil nailing dengan 3 variasi kemiringan menunjukkan perbedaan safety factor. Pada variasi nail 20 derajat, nilai SF yang didapatkan yaitu 2,113 , pada variasi nail 15 derajat,yaitu 2,302 , dan pada variasi nail 10 derajat sebesar 1,961. Maka, perkuatan nail dengan variasi nail 15 derajat dipilih karena nilai SF yang didapatkan lebih tinggi dari 2 variasi lainnya.
Kata Kunci: Perkuatan Lereng, Soil Nailing, Geostudio Slope/W
| en_US |