Miskonsepsi Matematika Siswa Ditinjau dari Tipe Kepribadian Dominance, Influence, Steady, Compliance (DISC) Pada Materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Abstract

Matematika merupakan bidang studi yang kaya tentang konsep. Namun, kurangnya pemahaman konsep akan menjadi penghambat bagi siswa dalam mengembangkan kreativitas, dan keterampilan penyelesaian masalah matematika Salah satu bidang kajian matematika yang sering dirasa sulit, dan mengalami banyak miskonsepsi adalah materi pertidaksamaan linear satu variabel. Miskonsepsi juga dapat terjadi pada siswa lantaran adanya pengalaman belajar siswa di kelas sebelumnya. penyebab faktor internal lebih mendominasi yaitu siswa kurang dalam penguasaan konsep, pengetahuan awal siswa kurang, dan siswa kurang percaya diri. Miskonsepsi yang berkelanjutan akan menimbulkan dampak yang buruk bagi siswa. Sehingga dibutuhkan penelitian untuk mengatasi masalah miskonsepsi siswa. mendeskripsikan miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel ditinjau dari tipe kepribadian Dominance, Influence, Steady, Compliance (DISC). Berdasarkan penelitian yang telah dilangsungkan oleh beberapa peneliti terkait miskonsepsi siswa, belum ada penelitian mengenai miskonsepsi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang ditinjau dari tipe kepribadian DISC. Hal ini menyebabkan dirancang suatu penelitian ini akan mengkaji miskonsepsi siswa mengerjakan soal pertidaksamaan linear satu variabel yang ditinjau atau didasarkan pada tipe kepribadian yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai ada atau tidaknya miskonsepsi yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan linear satu variabel dilihat dari tipe kepribadian DISC. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang diteliti secara sistematis, faktual, dan akurat yaitu miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan linear satu variabel ditinjau dari tipe kepribadian DISC (Dominance, Influence, Steady, Compliance). Sebanyak 4 siswa kelas VIII di SMP Negeri 40 Surabaya menjadi subyek dalam penelitian ini. Pengumpulan data diperoleh melalui angket tipe kepribadian dominance influence steady compliance (DISC), tes kemampuan matematika, dan transkrip hasil wawancara dengan subyek. Analisis data yang digunakan dengan menggolongkan tipe kepribadian siswa dan menggolongkan sesuai jenis miskonsepsi siswa serta mengodekan kata-kata yang menunjukkan miskonsepsi siswa. Adapun data yang dianalisis dalam penelitian ini antara lain data hasil angket tipe kepribadian DISC (Dominance, Influence, Steady, Compliance), data hasil soal tes tulis, dan data hasil wawancara. penelitian ini menggunakan triangulasi metode yakni membandingkandan mengecek keabsahan data melalui berbagai cara ketika kegiatan meneliti berlangsung. Metode yang dibandingkan yaitu metode angket, metode tes, dan metode wawancara Penelitian miskonsepsi siswa ini terbatas pada materi pertidaksamaan linear satu variabel berdasarkan tipe kepribadian dominance 1 siswa menunjukkan miskonsepsi teoritik dan korelasional. Tipe influence dari 1 siswa menunjukkan miskonsepsi teoritik. Untuk tipe steady ada 1 siswa terdapat miskonsepsi teoritik Dan compliance satu siswa tersebut mengalami miskonsepsi secara klasifikasi. Miskonsepsi secara teoritik yang terjadi dikarenakan siswa salah dalam memahami konsep dan keliru dalam menyajikan konsep dalam bentuk lain atau simbol matematika. Jenis miskonsepsi klasifikasi pada siswa terdapat kesalahan dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel, sedangkan miskonsepsi korelasional menunjukkan siswa salah penerapan materi pertidaksamaan linear satu variabel dengan materi matematika lainnya. Penelitian ini memberikan kontribusi pada miskonsepsi siswa tentang materi pertidaksamaan linear satu variabel. Manfaat dari penelitan ini dapat digunakan guru atau dosen sebagai bahan dalam memperbaiki pembelajaran Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah untuk guru atau dosen lebih mengedepankan pemahaman konsep terutama materi prasyarat dan adanya penugasan khususnya soal cerita pertidaksamaan linear satu variabel.