Show simple item record

dc.contributor.authorWedastuti, Ni Ketut
dc.date.accessioned2023-09-27T03:37:03Z
dc.date.available2023-09-27T03:37:03Z
dc.date.issued2023-07-22
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8135
dc.description.abstractMunculnya kurikulum 2013 sebagai kurikulum pembaruan harus memenuhi syarat penerapan konsep pendidikan yang berorientasi perkembangan peserta didik dan konteks kehidupan yang dipahami sebagai konsep pedagogik transformatif. Saat ini, pembelajaran otentik daripada menangkap ide-ide steril tentang kehidupan masyarakat ditekankan dalam pengelolaan mata pelajaran. Pelajaran Matematika di SMP memiliki muatan lebih banyak disbanding mata pelajaran lainnya dan diharapkan peserta didik memiliki kemampuan literasi, numerasi, yang kuat sehingga dapat belajar matematika dengan kecerdasan numerik, atau kecerdasan dalam menggunakan angka dan kemampuan literasi. Berdasakan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Apakah ada perbedaan kemampuan literasi numerasi peserta didik antara yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan model pembelajaran Thinking Actively in A Social Context (TASC) pada materi segiempat kelas VII SMP Negeri 6 Singosari? 2) Apakah ada perbedaan self-efficacy peserta didik antara yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan model pembelajaran Thinking Actively in A Social Context (TASC) pada materi segiempat kelas VII SMP Negeri 6 Singosari? 3) Apakah efektif model pembelajaran Thinking Actively in A Social Context (TASC) untuk mengukur kemampuan literasi numerasi peserta didik pada materi segiempat kelas VII SMP Negeri 6 Singosari? 4) Apakah efektif model pembelajaran Thinking Actively in A Social Context (TASC) untuk mengukur self-efficacy peserta didik pada materi segiempat kelas VII SMP Negeri 6 Singosari? Dalam penelitian ini meimiliki tujuan untuk menguji kefektifan moldel pembelajaran Thinking Activeily in a Social Context (TASC) ulntuk mengukur kemampuan literasi numerasi dan self-efficacy peserta didik. Oleh karena itu pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan Quasi Experimen Design. Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji kefektifan model pembelajaran Thinking Actively in a Social Context (TASC) untuk mengukur kemampuan literasi numerasi dan self-efficacy peserta didik. Oleh karena itu pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitian yang digulnakan Qulasi Experimen Design. Desain ini menggunakan kelolmpok kontrol, tetapi tidak dapat digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar lainnya. Hasil penelitian ini menunjukaan adanya perbedaan kemampuan literasi numerasi dan self-efficacy yang diberi dan tidak diberi perlakuan model pembelajaran Thinking Actively in A Social Context (TASC) kelas VII SMP Negeri 6 Singosari. Selain itu terdapat keefektifan moldel pembelajaran Thinking Actively in A Social Context (TASC) ulntuk mengukur kemampulan literasi numerasi pada kelas eksperimen dan terdapat keefektifan model pembelajaran Thinking Actively in A Social Context (TASC) terhadap self-efficacy pada kelas eksperimen. Hal itu ditunjukkan dengan beberapa uji hasil data. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat keefektifan model pembelajaran Thinking Actively in A Social Context (TASC) terhadap self-efficacy pada kelas eksperimen setelah dilakukan pretest dan posttest.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectModel Pembelajaran Thinking Actively In A Social Context (TASC)en_US
dc.subjectKemampuan Literasi Numerasi, dan Self- Efficacyen_US
dc.titleEfektifitas Model Pembelajaran Thinking Actively In A Social Context (TASC) Untuk Mengukur Kemampuan Literasi Numerasi Dan Self-Efficacy Matematis Peserta Didik Kelas VIIen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record