dc.description.abstract | Desa sebagai sebuah entitas sesuai amanat Undang-Undang
Desa, terus berbenah seirama dengan standart regulasi umum dan
kebijakan tertentu dalam pengelolaan pemerintahan desa,
pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa dan
pembinaan kemasyarakatan desa. Sebagai sebuah organisasi
pemerintahan dan kemasyarakatan tentunya desa sedang dan akan
mengalami perubahan terutama menyangkut apa yang harus
dilakukan pemerintah desa dan masyarakat dalam membangun dan
mengembangkan desa dalam kerangka ekonomi desa. Badan
Usaha Milik Desa (BUM Desa) sebagai sebuah lembaga ekonomi
desa ditantang untuk menjadi wadah/kelembagaan yang mampu
menggerakan ekonomi riil terutama pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Sebagai sebuah wadah ekonomi desa dibawa organisasi
pemerintahan dan kemasyarakatan, tentunya BUM Desa berhadapan
langsung dengan tata kelola produksi dan pemasaran barang dan jasa
yang bertalian erat dengan kebutuhan hidup masyarakat.
Pengembangan kelembagaan ekonomi desa melalui Badan
Usaha Milik Desa Au Wula di Desa Detusoko Barat, Kecamatan
Detusoko, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang
didirikan sejak tanggal 21 Agustus tahun 2017 melalui peraturan
Desa nomor 4 tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Desa mampu
mengembangkan manajemen usaha yang mampu meningkatkan
pendapatan masyarakat secara riil yang sekaligus memberikan
dampak yang significant terhadap meningkatnya resiliensi ekonomi
masyarakat. Bahwa masih ada problem dalam kualitas produk,
kuantitas produk dan kontinuitas produk merupakan kondisi yang
perlu mendapatkan perhatian serius dari para pihak terutama
manajemen BUM Desa Au Wula dalam merespon perkembangan
jaman dan tuntutan pasar.
Manajemen BUM Desa Au Wula dibawah kepemimpinan
yang kolective kolegial dengan Direktur Umum bapak Ferdinandus
Watu, S.Fil, telah mampu mengembangakan unit usaha
perdagangan dan pariwisata dan diferensiasi product local dan
atraksi wisata desa menjadi produk yang bernilai ekonomi dengan
cita rasa dan estetika yang tinggi yang mampu memenuhi
kebutuhan pasar. Manajemen BUM Desa Au Wula telah berhasil
dalam membangun kolaborasi dengan para pihak dan
pengembangan usaha berbasis ekonomi local serta
mengembangkan pola hubungan yang saling menguntungkan
antara masyarakat dengan pihak ketiga (offtaker) sehingga tercipta
mekanisme pasar yang menguntungkan semua pihak, yang
selanjutnya telah memberikan dampak pada peningkatan
pendapatan masyarakat dan resiliensi ekonomi masyarakat desa.
Manajemen BUM Desa Au Wula telah berhasil dalam membangun tatakelola BUM Desa, membangun kolaborasi dengan para pihak
dan pengembangan ekonomi lokal yang sangat significant
bermanfaat dalam peningkatan resiliensi ekonomi masyarakat Desa
Detusoko Barat.
Diferensiasi product dan usaha perdagangan dan wisata
desa melalui pengembangan wisata agro (Come as a Guest Back
as a Familly), Atraksi Budaya (Pokdarwis Nira Neni-Sanggar
Daudole Detusoko Barat), Coffee Proccessing School package
(Coffee Proccessing School package), Atraksi kuliner local melalui
Product From Farm to Table ( Dari Ladang Hingga ke Meja Santap),
Facilities Homestay 10 (5 berstandar) Wisma Pondok Penginapan,
6 Kamar VIP, Free Wifi Area Zone, Café/Restorant (3), Internet :
Telkomsel, Home Stay ( Menggunakan Rumah Penduduk) Price
:150.000/person (B/L/D), Menyediakan Menu Lokal, 1120 Visitors:
2019-2021, Income : IDR 168.000.000. Manajemen BUM Desa Au
Wula juga dalam operasionalnya mampu mengembangkan
Homestay sebagai bagian dari atraksi wisata, mulai 1 Homestay
tahun 2017, 5 Homestay tahun 2018, 17 Homestay tahun 2020 | en_US |