dc.description.abstract | Sistem drainase di Desa Serut Kecamatan Boyolangu tergolong kurang baik karena banyaknya saluran yang tertutup sedimen dan sampah sehingga saluran tidak bekerja dengan optimal. Disamping itu daya tampung dari saluran pada kawasan ini tidak memenuhi kapasitas tampung debit limpasan air hujan yang seharusnya. Sehingga pada saat musim penghujan tiba akan mengalami banjir. Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti merasa perlu untuk mengevaluasi sistem drainase di Desa Serut Kecamatan Boyolangu. Penelitian yang nantinya dilakukan diharapkan mampu mengevaluasi serta mengatasi permasalahan yang ada di kawasan tersebut.
Metode yang digunakan untuk sistem drainanse ini dengan ditambahkan menggunakan beberapa Software seperti Argics, dan Epa SWMM 5.1 yang merupakan model dinamik simulasi hujan-aliran (rainfall-runoff) dan bisa digunakan untuk simulasi kuantitas maupun kualitas limpasan permukaan terutama dari daerah perkotaan. Untuk kegunaan aplikasi ini yaitu untuk Arcgis untuk mencari Luas nilai pengaliran (A),sedangkan untuk Epa SWMM 5.1 sediri digunakan untuk menghitung kuantitas dan kualitas limpasan permukaan di setiap daerah tangkapan hujan, debit, kedalaman, kecepatan, dan variabel lainya dalam tiap saluran selama poriode simulasi terhadap waktu.
Hasil perhitungan kala ulang 10 tahun didapatkan hasil curah hujan di desaSerut sebesar 252.072 mm/hari. Hasil hasil analisis menunjukkan semua saluran drainase di desa Serut tidak dapat lagi menampung debit banjir rancangan kala ulang 10 tahun. Perencanaan sistem drainase yang menggunakan perubahan dimensi saluran di kawasan desa serut mendapatkan 13 saluran yang tidak dapat menampung debit air banjir rancangan kala ulang 10 tahun.
Kata Kunci : Drainase, Epa SWMM 5.1, Serut
| en_US |