dc.description.abstract | Pemeliharaan mesin produksi merupakan aktivitas untuk menjaga keandalan mesin agar dapat beroperasi sesuai dengan yang telah direncanakan. Selain keandalan, hal yang tidak kalah penting adalah mengevaluasi efektivitas mesin juga sangat diperlukan. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki 2 tujuan utama yaitu menentukan ktitikal sistem forklift menggunakan reliability analysis dan meningkatkan nilai efektivitas penggunaan forklift menggunakan reliability analysis dan machine effectiveness. Pemilihan forklift sebagai objek penelitian, dikarenakan forklift sangat penting untuk mendukung aktivitas-aktivitas di bagian pemeliharaan perusahaan seperti mengangkat dan memindahkan barang, penataan barang dan aktivitas lainnya.
Penelitian dimulai dengan kajian pustaka dan identifikasi masalah kemudian dilakukan perumusan masalahnya. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data-data operasi dan pemeliharaan mesin untuk dilakukan perhitungan kondisi awal keandalan dan efektivitas mesin. Hasil perhitungan forklift pada keandalan awal sebesar 36,79%. Availability sebesar 98,89%, performance sebesar 93,53% dan nilai ME sebesar 92,49%. Nilai performance masih di bawah standar kelas dunia sehingga nilai performance perlu ditingkatkan. Selanjutnya memberikan peringkat masalah dengan diagram Pareto didapatkan sistem PTR, SSB dan KOK memiliki kumulatif downtime tertinggi sampai dengan 90,5%. Kemudian dengan FMEA mencari penyebab dasarnya serta penentuan kritikal bagian sistemnya dengan hasil bahwa kerugian terbesar forklift pada sistem PTR (nilai RPN 838), SSB (nilai RPN 354) dan MFA (nilai RPN 163) termasuk tingkat resiko kritis, diikuti sistem KOK (nilai RPN 87) termasuk resiko tinggi. Dilanjutkan dengan data TBF dan TTR sistem kritis dilakukan pencarian data distribusi probabilitas, uji kesesuaian data dan parameternya dengan software minitab 18 menggunakan 4 distribusi probabiliitas yaitu normal, lognormal, eksponensial dan Weibull. Kemudian pembuatan RBD dan perhitungan keandalan sistem secara keseluruhan didapatkan hasil sebesar 2,99%. Hal tersebut dikarenakan PT. ABC menerapkan kebijakan CM pada setiap sistem forklift.
Selanjutnya dilakukan analisa keandalan dan efektivitas mesin dengan reliability analysis dan machine’s effectiveness. Hasil analisa keandalan dengan menggunakan rumus distribusi probabilitas dan parameternya didapatkan nilai keandalan forklift baru akibat PM meningkat menjadi 50% dari 36,79%. Sistem PTR baru menurun dari 36,79% menjadi 14,17%. Sistem SSB menurun dari 36,79% menjadi 17,67%. Sistem KOK meningkat dari 36,79% menjadi 50%. Sedangkan sistem RCC, SH, MFA dan PPF masih sama dengan kondisi nilai reliability awalnya. Hasil perhitungan efektivitas mesin menunjukan nilai availability sebesar 98,70% dan terjadi penurunan dari sebelumnya 98,89%. Nilai performance sebesar 93,55% belum memenuhi indikator kelas dunia (95%), meskipun nilai performance terjadi peningkatan dari 93,53% menjadi 93,55%. Oleh karena itu, nilai performance perlu ditingkatkan agar mencapai kelas dunia. Nilai ME sebesar 92,49% dan terjadi penurunan dari 92,49% menjadi 92,35%.
Upaya peningkatan nilai performance agar bisa mencapai indikator kelas dunia, maka dilakukan analisa maintainability pada forklift dan sistem kritisnya dengan menerapkan kebijakan dan ketentuan bahwa nilai peningkatan kemampurawatan/ maintainability forklift minimal bernilai 50%. Hasilnya nilai availability dengan MTBF dan maintainability minimal 50% keandalan sebesar 99,74%, nilai performance dengan MTBF dan maintainability minimal 50% keandalan sebesar 95,57% dan nilai ME dengan MTBF dan maintainability minimal 50% keandalan sebesar 95,32%. Nilai ketiganya yaitu availability, performance dan ME memenuhi syarat karena telah melebihi indikator kelas dunia. Oleh karena itu, perusahaan dapat menerapakan kebijakan pemeliharaan forklift menggunakan MTBF dan maintainability minimal 50% keandalan. Agar dapat meningkatkan nilai availability, performance dan ME.
Kata Kunci: Forklift, Reliability Analysis, Machine’s Effectiveness, Maintainability | en_US |