dc.description.abstract | Pendahuluan: Mulut sebagai rongga masuknya makanan berpotensi menumbuhkan berbagai macam bakteri yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Streptococcus mutans merupakan bakteri penyebab kareis gigi dengan jumlah relatif besar. Siwak (Salvadora persica) adalah salah satu herbal yang biasa digunakan untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Namun potensi antibakteri dan antibiofilm dari ekstrak kayu siwak tanpa alkohol belum diketahui.
Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium secara in vitro. Salvadora persica yang diekstrak menggunakan pelarut aquades dengan metode UAE dan hasil dari ekstraksi dilakukan skrining fitokimia. Uji antibakteri dilakukan dengan metode Kirby-bauer sedangkan uji antibiofilm dilakukan dengan metode tube method. Analisis statistik menggunakan uji T-Test dan One-Way ANOVA.
Hasil: Skrining fitokimia ekstrak kayu siwak (Salvadora persica) dengan pelarut aquades ditemukan adanya senyawa tannin/fenol. Hasil diameter uji zona hambat S. mutans pada kelompok Salvadora persica konsentrasi 500.000 ppm, 50.000 ppm dan 5.000 ppm yaitu 10,7 ± 0,03, 0,0±0,0 dan 0,0±0,0 mm. Hasil uji antibiofilm S. mutans berdasarkan OD570nm pada kelompok PBS adalah 0,46±0,02, pada kelompok ekstrak Salvadora persica konsentrasi 500.000 ppm dengan nilai 0,23± 0,01, dan nilai pada kelompok Listerine® yaitu 0,018±0,08. Ekstrak Salvadora persica konsentrasi 500.000 ppm dibandingkan dengan PBS.mampu mendegradasi biofilm secara signifikan.
Kesimpulan: Ekstrak kayu siwak (Salvadora persica) dengan pelarut aquades digolongkan tidak mampu menghambat pertumbuhan S.mutans namun dapat mendegradasi biofilm secara signifikan sebesar 51-60%.
Kata Kunci: Kayu siwak (Salvadora persica), zona hambat, anti biofilm, Streptococcus mutans. | en_US |