dc.description.abstract | Pendahuluan: Sindroma mata kering merupakan suatu penyakit multifaktorial pada air mata dan permukaan bola mata yang mengakibatkan rasa tidak nyaman pada mata, gangguan terhadap penglihatan, serta lapisan air mata yang tidak stabil mengakibatkan rusaknya permukaan mata. Peningkatan penggunaan gadget akibat pembelajaran daring saat pandemi COVID-19 meningkatkan risiko sindroma mata kering. Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui efek pemberian tetes mata sodium hyaluronat terhadap skor DEQ-5 pada mata kering pada mahasiswa FK UNISMA serta hubungan antara skor DEQ-5 sebelum dan sesudah pemberian sodium hyaluronat dengan jumlah jam penggunaan gadget dan status refraksi.
Metode: Desain penelitian yaitu studi kuantitatif deskriptif dengan metode komparasi untuk membandingkan hasil pre-post pemberian tetes mata sodium hyaluronat terhadap skor DEQ-5 serta metode korelasi untuk mengetahui hubungan antara skor DEQ-5 sebelum dan sesudah pemakaian tetes mata sodium hyaluronat dengan jumlah jam penggunaan gadget, dan status refraksi. Uji hipotesis dilakukan dengan uji T berpasangan dan uji komparasi wilcoxon dengan signifikansi yang digunakan yaitu p<0.05.
Hasil: Didapatkan rata-rata skor DEQ-5 sebelum dan sesudah pemberian tetes mata sodium hyaluronat sebesar 9,47±3,62 dan 5,07±2,55 dengan uji statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0.000). Uji komparasi wilcoxon menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor DEQ-5 dengan jumlah jam penggunaan gadget dan status refraksi.
Simpulan: Pemberian tetes mata sodium hyaluronat selama 2 minggu memperbaiki gejala sindroma mata kering berdasarkan skor DEQ-5 serta tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor DEQ-5 sebelum dan sesudah pemberian sodium hyaluronat dengan jumlah jam penggunaan gadget dan status refraksi.
Kata Kunci: sindroma mata kering; sodium hyaluronat; DEQ-5 | en_US |