Show simple item record

dc.contributor.authorAesia, Yunisa Farasiscaraya
dc.date.accessioned2024-04-06T00:46:08Z
dc.date.available2024-04-06T00:46:08Z
dc.date.issued2023-08-19
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9198
dc.description.abstractPendahuluan: Wrist pain dan thumb pain merupakan Musculoskeletal Disorder yang sering terjadi pada pekerja informal termasuk penjahit rumahan. Usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT), durasi kerja, masa kerja, dan posisi pergelangan tangan diduga berperan pada terjadinya keadaan tersebut. Namun belum ada yang membahas penelitian terkait sehingga perlu dilakukan penelitian Metode: Penelitian ini merupakan penelitian descriptive analytic menggunakan desain cross sectional dengan responden penjahit rumahan (n=100) yang tinggal di lima kecamatan kota Malang. Kuesioner Boston Carpal Tunnel dan Thumb Disability Examination digunakan untuk menilai keparahan wrist pain dan thumb pain. Kuesioner Quick Exposure Check digunakan untuk menilai posisi kerja pergelangan tangan sementara usia, masa kerja dan durasi kerja dievaluasi menggunakan formulir data diri. Sedangkan IMT dinilai dengan menggukur berat dan tinggi badan. Kemudian data dianalisis menggunakan uji Spearman apabila nilai p<0,05 maka berarti data hubungan signifikan. Hasil: Frekuensi wrist pain dan thumb pain pada usia 51-60 tahun yaitu 39%, IMT normal sebanyak 36%, durasi kerja 4-6 jam sebanyak 47%, masa kerja lebih dari20 tahun mencapai 38% dan posisi pergelangan tangan sedang sebanyak 52%. Usia, IMT, masa kerja berdasarkan Kruskal Wallis dan Spearman diketahui bahwa ada hubungan dan korelasi yang bermakna (p=0,000) terhadap wrist pain dan thumb pain. Sedangkan wrist pain tidak terdapat korelasi dengan posisi pergelangan tangan (p=0,846) dan durasi kerja (p=0,205). Thumb pain juga tidak berkorelasi dengan posisi pergelangan tangan (p=0,553) dan durasi kerja (p=0,573). Hal ini menunjukkan bahwa usia, IMT, masa kerja berpengaruh terhadap risiko wrist pain dan thumb pain yang dapat disebabkan karena adanya proses penuaan, penumpukan jaringan adiposa, dan akibat regangan dan tarikan yang lama. Kesimpulan: Usia, IMT dan masa kerja merupakan faktor yang berhubungan bermakna terhadap peningkatan risiko wrist pain dan thumb pain pada penjahit rumahan di Kota Malang. Sedangkan jenis kelamin, durasi kerja dan posisi kerja pergelangan tangan tidak didapatkan hubungan bermakna dalam meningkatkan faktor risiko dari wrist pain dan thumb pain. Kata Kunci: wrist pain, thumb pain, IMT, durasi kerja, posisi pergelangan tanganen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectwrist painen_US
dc.subjectthumb painen_US
dc.subjectIMTen_US
dc.subjectdurasi kerjaen_US
dc.subjectposisi pergelangan tanganen_US
dc.titleHubungan Posisi Kerja Pergelangan Tangan, Durasi Kerja, dan Indeks Massa Tubuh Terhadap Risiko Wrist Pain dan Thumb Pain pada Penjahit di Kota Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record