dc.description.abstract | Pendahuluan: Rambut jagung merupakan tanaman herbal yang digunakan secara empiris untuk dapat meredakan rasa nyeri. Rambut jagung diketahui memiliki senyawa alkaloid (trigonelline dan indole) dan flavonoid (vitexine dan apigenidine) yang berpotensi sebagai efek analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi rambut jagung dengan tiga dosis yang berbeda sebagai analgesik.
Metode: Penelitian in vivo ekstrak etanol rambut jagung dengan dosis 125, 250, dan 500mg/KgBB dilakukan setiap 30 menit selama 4 jam. Pengukuran nyeri menggunakan analgesimeter rendal-selitto. Pengolahan data menggunakan one way ANOVA dan dilanjutkan LSD test.
Hasil dan Pembahasan: Pemberian ekstrak etanol rambut jagung menggunakan metode paw pressure test pada tikus putih jantan dengan dosis 125 (Dosis I), 250 (Dosis II), dan 500mg/KgBB (dosis III) memiliki efek analgesik. Dosis I, dosis II, dan asam mefenamat 45mg/KgBB memiliki efek yang setara secara statistik (p>0.05), sedangkan Dosis III memiliki efek lebih tinggi dari asam mefenamat (p<0.05). AUC ambang nyeri dosis I, dosis II, dan dosis III secara berturut-turut sekitar 23.71%, 28.08%, dan 33.83% dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (p<0.05).
Kesimpulan: Ekstrak etanol rambut jagung memiliki efek analgesik. Semakin meningkat dosisnya, akan semakin meningkatkan persentase inhibisi nyeri sehingga semakin menurunkan rasa nyeri.
Kata Kunci: Zea mays L; Maserasi; Etanol; Analgesik. | en_US |