dc.description.abstract | Pendahuluan: Rambut jagung (Zea mays L.) ialah salah satu tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia akan tetapi masih belum tereksplorasi. Studi in silico menyatakan bahwa rambut jagung (Zea mays L.) mempunyai senyawa yang berpotensi sebagai analgesik dengan penghambatan pada jalur enzim siklooksigenase (COX) yang mampu menurunkan produksi dari prostaglandin oleh asam arakidonat yang mampu meredakan nyeri, penelitian tersebut belum terbukti secara in vivo. Infusa dipilih karena peralatannya mudah dan mendekati cara tradisional yaitu perebusan. Mengevaluasi efek analgesik dari infusa rambut jagung (Zea mays L.) ialah tujuan yang diinginkan dari penelitian ini.
Metode: Simplisia rambut jagung (Zea mays L.) dilakukan penyarian metode infundasi. Untuk mengetahui kandungan dalam infusa rambut jagung (Zea mays L.), dilakukan uji skrining fitokimia. Kemudian dilanjutkan pengujian analgesik menggunakan tikus putih jantan dengan berat badan 150-200 gram sejumlah 30 ekor yang dilakukan pembagian menjadi 5 kelompok yakni kontrol negatif (aquades), kontrol positif (suspensi asam mefenamat 45 mg/kgBB) serta tiga kelompok perlakuan (125, 250, 500 mg/kgBB). Pengujian analgesik paw pressure test ini menggunakan alat analgesy meter beban geser selama 240 menit dengan interval waktu 30 menit. Data dianalisis One Way ANOVA serta dilakukan uji Least Significance Different (LSD).
Hasil: Infusa rambut jagung (Zea mays L.) mengandung flavonoid, alkaloid, serta saponin. Pemberian infusa rambut jagung (Zea mays L.) dengan dosis 125, 250, serta 500 mg/kgBB menghasilkan persentase inhibisi nyeri sebesar 13,2%, 13,89%, dan 20,42% yang berbeda signifikan dibanding kelompok kontrol negatif 0% dan kelompok kontrol positif 25,11%.
Kesimpulan: Infusa rambut jagung (Zea mays L.) dengan kandungan flavonoid, saponin, serta alkaloid memiliki efek analgesik terhadap tikus putih jantan.
Kata Kunci: Analgesik; infusa; Zea mays L.; tikus putih jantan. | en_US |