dc.description.abstract | Di Indonesia banyak pabrik tahu yang didirikan dan menyebabkan
banyaknya limbah yang dihasilkan. Rata-rata pabrik tahu tersebut merupakan
usaha berskala kecil yang tidak mampu membuat pengolahan limbah, sehingga
limbah yang dihasilkan dibuang langsung ke lingkungan tanpa melalui
pengolahan, dan ini dapat mencemari lingkungan. Pada pengolahan limbah cair
dapat dilakukan dengan sederhana yaitu dengan bioremediasi menggunakan EM4.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antar perlakuan kontrol, EM4
7,5% dan EM4 15% sesudah penggunaan Effective Microorganism 4 (EM4)
dalam limbah cair industri tahu. Metode penelitian menggunakan True
Experiment Design dan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan
yaitu P1 (Kontrol), P2 (EM4 7,5%), dan P3 (EM4 15%). Setiap perlakuan
dilakukan 7 kali ulangan. Parameter penelitian yang diukur yaitu pH, BOD, COD,
dan TSS sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil data yang didapat waktu
pengamatan dianalisis menggunakan Uji ANOVA. Hasilnya penurunan kadar
BOD terjadi pada perlakuan kontrol sebesar 3,24% dan EM4 7,5% sebesar
11,28%. Penurunan terjadi disebabkan adanya efektivitas bakteri asam laktat
(Lactobacillus sp.) dalam EM4. Kadar COD semua perlakuan mengalami
peningkatan, nilai terendah sebesar 3378,57 mg/L. Terjadinya peningkatan kadar
COD disebabkan pengaruh kinerja bakteri dalam peristiwa fermentasi
menghasilkan asam, sehingga biofilm tidak terbentuk sempurna. Kadar TSS
mengalami penurunan pada pelakuan kontrol sebesar 670,43 mg/L dan EM4 7,5%
sebesar 393,56 mg/L. Tetapi, semua hasil tersebut belum memenuhi standar baku
mutu yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur No.52 Tahun
2014. | en_US |