dc.description.abstract | Tingginya biodiversitas iktiofauna pada habitat padang lamun karena didukung keragaman dan
kerapatan vegetasi lamun, juga didukung oleh keberadaan habitat lain di sekitarnya, seperti hutan mangrove
dan terumbu karang. Keragaman iktiofauna di habitat lamun biasanya terjadi secara temporal berdasarkan
siang dan malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan biodiversitas iktiofauna di padang
lamun antara periode siang dan malam hari. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2019 pada habitat padang
lamun di perairan pantai desa Wamsisi, Pulau Buru, Maluku. Sampel ikan dikoleksi menggunakan jaring
insang dasar yang ditempatkan pada hamparan padang lamun selama periode siang dan malam hari. Analisis
data meliputi komposisi spesies, struktur komunitas (indeks dominansi, keanekaragman, dan keseragaman),
frekuensi kehadiran, dan pengelompokkan kesamaan spesies ikan menggunakan Indeks Bray – Curtis yang
ditampilkan dalam bentuk Tabel maupun Dendrogram. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 72 individu, 34
spesies dari 14 famili dan 4 ordo. Komposisi spesies dan frekuensi kehadiran tertinggi adalah Naso hexacanthus
(Acanthuridae) pada periode siang hari, Caesio caerulaurea (Caesionidae), dan Lutjanus gibbus (Lutjanide)
pada malam hari, indeks keanekaragaman dan Keseragaman termasuk kategori tinggi, sebaliknya indeks
dominansi termasuk kategori rendah. Berdasakran fase hidup, iktiofauna didominasi oleh fase pra-dewasa 17
spesies (50,0%), dewasa sebanyak 12 spesies (35,3%) , dan yuwana sebanyak 5 spesies (14,7%). Kesamaan
spesies antara periode siang dan malam hari masuk kategori rendah dengan nilai, yang artinya kehadiran ikan
berbeda antara periode siang dan malam hari. | en_US |