dc.description.abstract | Bayu Winantio Sakti. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Juli 2023. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi Etanol-Air Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) terhadap Pseudomonas aeruginosa. Pembimbing 1: Diah Andriana, Pembimbing 2: Ike Widyaningrum.
Pendahuluan: Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) mempunyai fungsi yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Namun, percobaan ini mempunyai tujuan untuk melihat efek ekstrak etanol dan ekstrak fraksi etanol-air kumis kucing dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang akan disandingkan dengan antibiotik gentamisin sebagai kontrol positif.
Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental in vitro untuk menguji daya hambat daun kumis kucing terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Dilakukan pengamatan zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri dengan konsentrasi mulai dari yang terbesar hingga terkecil. Uji zona hambat menggunakan metode difusi cakram terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan antibiotik gentamisin sebagai kontrol positif.
Hasil: Etanol dari kumis kucing terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan kandungan 400.000 ppm mempunyai rata-rata zona hambat sebagai berikut 13.21±0.76 mm. Sedangkan pada fraksi etanol-air daun kumis kucing dengan konsentrasi dimulai dari 400.000 ppm mempunyai rata-rata zona hambat yaitu 13.67±1.01 mm. Rata-rata memiliki kemampuan hambat pada ekstrak dan fraksi etanol tergolong kategori kuat. Fraksi etanol-air daun kumis kucing mempunyai konsentrasi flavonoid yang paling besar yaitu 34,960 mg GAE/g
Kesimpulan: Ekstrak etanol dan fraksi etanol-air kumis kucing dengan konsentrasi 400.000 ppm, 200.000 ppm, 100.000 ppm mempunyai kemampuan dalam pengurangan bakteri Pseudomonas aeruginosa tapi pada konsentrasi 50.000 ppm tidak terbentuk zona hambat.
Kata kunci: Kumis Kucing, Pseudomonas aeruginosa, Ekstrak, Fraksi, Etanol | en_US |