dc.description.abstract | Pendahuluan: Terpisahnya anak dari orangtua dapat mengancam perkembangan emosional serta keterlambatan perkembangan kognitif. Anak yang terpisah dengan orangtua diasuh di panti asuhan dengan pengasuh alternatif. Namun, di Indonesia belum pernah ada penelitian pola asuh alternatif yang mengukur maturasi sosial dan level kognitif anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh alternatif terhadap level kognitif dan maturasi sosial anak.
Metode: Penelitian dengan metode Observasional Analitik pendekatan Cross Sectional dilakukan pada responden anak panti asuhan berusia 12 – 18 tahun (n = 64). Pola asuh dinilai dengan kuisioner pola asuh, maturasi sosial dinilai dengan kuisioner Tromso Social Intelligence dan level kognitif diukur dengan tes IST. Data di analisis dengan uji Chi-Square dan dilanjutkan dengan uji Pearson dengan tingkat signifikasi p<0,05.
Hasil: Jenis pola asuh berdasarkan persepsi anak dan pengasuh adalah pola asuh demokratis. Hasil maturasi sosial didapatkan sebanyak 32 cukup, 28 baik dan 4 sangat baik (p=0,017). Hasil level kognitif didapatkan sebanyak 15 dibawah rata-rata, 27 rata-rata bawah, 7 rata-rata, 11 rata-rata atas dan superior 4 orang (p=0,31). Pola asuh berkolasi lemah dengan maturasi sosial dengan nilai korelasi r=0,373 (p=0,002), dan level kognitif dengan nilai korelasi r=0,388 (p=0,002). Hal ini menunjukkan bahwa pola asuh pengasuh alternatif berperan dalam maturasi sosial dan level kognitif. Namun, tingkat korelasinya rendah yang diduga terdapat faktor lain yang ikut berperan
Kesimpulan: Pola asuh alternatif dengan tipe demokratis berpengaruh positif pada maturasi sosial dan level kognitif anak panti asuhan.
Kata Kunci: Pola Asuh Pengasuh; Level Kognitif; Maturasi Sosial | en_US |