dc.description.abstract | Pertumbuhan dan perkembangan anggrek memiliki masa yang relatif lama sedangkan
permintaan pasar anggrek dengan kualitas unggul terus meningkat secara siginifikan. Kultur
jaringan merupakan teknik isolasi bagian tanaman, baik berupa organ, jaringan, dan sel
kemudian mengkultur tanaman tersebut pada media buatan dengan lingkungan yang steril.
Teknik kultur jaringan dapat memperbanyak tanaman dengan waktu yang relatif singkat,
dengan sifat dan kualitas yang sama, sehingga upaya optimalisasi kultur jaringan dengan
teknologi menjadi solusi yang tepat, salah satunya pemanfaatan teknologi nanogenerator
penghasil Nanobubbles (NBs). NBs merupakan salah satu teknologi nano yang berukuran
≤100 nm dengan diinduksi gas yang diperlukan oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas pertumbuhan dan perkembangan dari induksi NBsN2 dan O2 pada
planlet Cattleya sp secara kultur in vitro. Metode penelitian ini menggunakan kultur in vitro
dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian perlakuan MsO menunjukkan
berat lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya dengan nilai total berat tanaman 0,3550 g
dan nilai total tinggi tanaman 1,3983 cm. Perlakuan Murashige-Skoog + NBsNitrogen
(MsN) menunjukkan panjang akar lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya dengan nilai
total 1,2367 cm. Pada perlakuan Ms, MsO, OJ dan NJ menunjukkan persentase hidup 83%-
100%. Hasil uji satistika menyatakan bahwa NBs berpengaruh terhadap planlet Cattleya sp.
dengan meningkatkan berat tanaman, tinggi tanaman, panjang akar, memunculkan tunas
baru, serta berperan dalam perubahan warna pada tanaman dengan Induksi O2 warna awal
Strong Yellow Green (141 D) menjadi Strong Yellowish Green (141 C) dan Induksi NBsN2
warna awal Strong Yellow Green (141 D) menjadi Deep Yellow Green (141 B). | en_US |