Show simple item record

dc.contributor.authorMubayyamah, Mubayyamah
dc.date.accessioned2024-06-24T06:09:16Z
dc.date.available2024-06-24T06:09:16Z
dc.date.issued2024-05-14
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9765
dc.description.abstractSastra memiliki fungsi yang sangat luas salah satunya adalah sebagai dokumentasi budaya. Sebagai dokumentasi budaya sastra harus mampu mencatat kenyataan budaya, tradisi dan kehidupan masyarakat dalam keadaan dan waktu tertentu. Segala peristiwa yang menjadi latar dalam sebuah karya sastra merupakan cerminan dari keadaan soasial budaya suatu masyarakat yang melatar belakanginya. Salah satu karya sastra yang dapat menjadi dokumentasi budaya adalah cerita pendek dengan cerita yang pendek akan tetapi mampu merepresentasikan budaya dan kehidupan sosial yang luas. Objek dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen kembang selir karya Muna Masyari yang terdiri dari 15 cerpen dengan muatan lokal Madura yang sangat khas dan menarik untuk dikaji. Fokus dalam penelitian ini ada tiga yaitu bentuk pengetahuan lokal dalam kumpulan cerpen kembang selir karya Muna Masyari, Makna tekstual dan kontektual pengetahuan lokal dalam kumpulan cerpen kembang selir karya Muna Masyari dan implementasi nilai pengetahuan lokal dalam kumpulan cerpen kembang selir karya Muna Masyari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan pendekatan antropologi sastra yaitu mengkaji sastra berdasarkan kebudayaan. Data dalam penelitian ini berupa monolog dan dialog dalam cerpen tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberpa tahapan yaitu Membaca kumpulan cerpen Kembang Selir karya Muna Masyari secara berulang ulang, Menandai kalimat-kalimat yang berkaitan dengan fokus penelitian mengenai bentuk pengetahuan lokal yang terdapat dalam kumpulan cerpen Kembang Selir karya Muna Masyari. Mencatat kalimat-kalimat yang telah ditadai ke dalam kartu data tentang pengetahuan lokal yang terdapat pada kumpulan cerpen Kembang Selir karya Muna Masyari untuk mempermudah dalam menganalisis. Mengelompokkan semua data yang telah ditandai dan dicatat tentang pengetahuan lokal dalam bentuk data yang termasuk monolog, dialog atau konflik. Teknik analisis data yang dilakukan sesuai dengan fokus penelitian yaitu peneliti mengklasifikasikan data yang telah diperoleh, kemudian melakukan kodifikasi, selanjutnya peneliti melakukan interpretasi makna secara tekstual dan kontektual tahapan terakhir peneliti peneliti menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam pengetahuan lokal untuk diimplementasikan dalam pembelajaran sastra di sekolah. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data, member cheking dan auditing. Hasil dalam penelitian ini terdapat tiga pengetahuan lokal yaitu pengetahuan lokal berkaitan dengan pengetahuan alam lokal dimana terdapa kondisi bentang alam madura dan flora khas pulau Madura. Dalam cerpen Muna Masyari menggambarkan tanaman disekitar rumah masyarakat Madura atau pamengkang banyak sekali ditanami tanaman holtikultura, buah-buahan, rempah dan TOGA seperti tanaman kelor, terong, cabai, bluntas, pisang, nangka, manga, kunyit, serai, pandan, dan sebagainya ditanam di pekarangan rumah. Fungsi tanaman tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sebagian untuk disedekahkan. Selain tanaman tersebut potensi pertanian tembakau juga digambarkan dalam cerpen tersebut sebagai salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Orang madura menyebutnya dengan emas bhiru karena harganya yang mahal. Tembakau Madura merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Pengetahuan lokal lainnya juga ditemukan dalam bentuk teknologi lokal masyarakat Madura. Teknologi lokal ini berkaitan dengan kontruksi dan teknologi pangan yang digunakan masyarakat Madura. Teknologi kontruksi yang digambarkan dalam latar cerita yaitu kobhung sebuah bangunan khas masyarakat Madura yang berbentuk seperti rumah panggung berada di sebelah barat dalam susunan taneyan lanjhang. Selain itu teknologi pangan dan pekakas rumah terdapat alat pencacah tembakau atau jhangat manual yang sampai detik ini digunakan oleh masyarakat Madura. Pengetahuan lokal Madura berkaitan dengan sosial budaya, dalam penelitian ini banyak sekali ditemukan tradisi masyarakat madura yang digambarkan oleh Muna Masyari, diantaranya tradisi rokat kandung kembar, pellet betteng, tajin sappar, tanjin sora, carok, maulid nabi, ter-ater dan lainnya. Tradisi tersebut menunjukkan pengetahuan lokal yang kaya akan nilai-nilai yang berkembang pada masyarakat Madura. Dari tiga pengetahuan lokal yang sudah diklasifikasikan, peneliti menganalisis tiga bentuk pengetahuan lokal tersebut berdasarkan makna tekstual dan kontekstual. Makna tekstual dikaji secara aspek gramatikal yaitu meliputi referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Makna kontekstual dianalisis berdasarkan makna tekstual yang dihasilkan lalu disesuaikan dengan kondisi sosial penulis dan juga realitas yang diangkat dalam cerpen tersebut sehingga menghasilkan makna kontekstual dan mengetahui pengetahuan lokal yang terkandung dalam cerpen kembang selir karya Muna Masyari. Niai-nilai dalam pengetahuan lokal masyarakat Madura yang luhur seperti nilai sosial, religius, peduli kesehatan, kekeluargaan, kebersamaan, ketekunan, dan kemandirian dapat implementasikan dalam pembelajaran sastra disekolah. Implementasi dapat dilakukan dengan cara penerapan nilai-nilai tersebut pada saat kegiatan pembelajaran dan penyelesaian proyek-proyek pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Implikasi penelitian ini yaitu penelitian terkait dengan pengetahuan artefak-artefak kebudayaan masyarakat Madura yang dimuat dalam karya sastra strategis untukk dikaji dan dikembangkanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectpengetahuan lokalen_US
dc.subjectpembelajaran sastraen_US
dc.titleLocal Knowlage dalam Kumpulan Cerpen Kembang Selir Karya Muna Masyari dan Implementasinya sebagai Pembelajaran Sastra di Sekolahen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record