Show simple item record

dc.contributor.authorPutra, Valdi Giffari Rahmayati
dc.date.accessioned2024-06-25T00:52:56Z
dc.date.available2024-06-25T00:52:56Z
dc.date.issued2024-06-06
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9773
dc.description.abstractPenelitian ini mengeksplorasi penggunaan bahasa dalam konteks persidangan Ferdy Sambo melalui pendekatan linguistik sistemik fungsional (LSF). Fokus utama penelitian meliputi empat aspek: konteks situasi, makna ideasional, makna interpersonal, dan makna tekstual. Konteks situasi mencakup analisis medan wacana, pelibat wacana, dan mode wacana, yang menyediakan landasan untuk memahami dinamika interaksi. Makna ideasional dieksplorasi melalui analisis proses material, mental, verbal, tingkah laku, relasional, dan eksistensial. Makna interpersonal mencakup modalitas dan polaritas untuk memahami sikap dan hubungan antar pelaku dalam sidang. Makna tekstual menganalisis struktur bahasa, termasuk tema-topikal, tema interpersonal, dan tema tekstual, untuk melihat bagaimana informasi diorganisir dan disampaikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami secara mendalam persidangan Ferdy Sambo, dengan peneliti memainkan peran kunci dalam pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Sumber data utama berasal dari video persidangan yang ditranskripkan, dengan fokus pada konteks situasi dan metafungsi bahasa dalam persidangan. Prosedur pengumpulan data melibatkan unduhan, transkripsi, penyortiran, dan reduksi data, diikuti dengan analisis data yang mencakup identifikasi dan klasifikasi klausa serta makna ideasional, interpersonal, dan tekstual. Penelitian ini menawarkan pendekatan yang lebih komprehensif dibandingkan studi sebelumnya, yang cenderung terbatas pada aspek-aspek tertentu dalam analisis linguistik forensik. Dalam analisis konteks situasi, interaksi antar pelibat wacana seperti Ketua Majelis Hakim, terdakwa, Jaksa Penuntut Umum, dan Tim Kuasa Hukum dianalisis untuk memahami dinamika otoritas dan formalitas dalam persidangan. Analisis medan wacana menyoroti aspek-aspek seperti pengecekan fakta, reaksi emosional, konsistensi kesaksian, dan prosedur hukum. Mode wacana persidangan ditandai oleh pengaturan bicara bergiliran, interaktifitas tinggi, dan spontanitas dalam penggunaan bahasa. Analisis makna ideasional melalui sistem transitivitas mengungkapkan dominasi proses verbal dan material, yang menunjukkan pentingnya komunikasi verbal dan penggambaran tindakan nyata dalam persidangan. Analisis makna interpersonal mengidentifikasi penggunaan modalisasi dan modulasi untuk menilai potensi kejadian dan menetapkan tanggung jawab. Analisis makna tekstual menunjukkan penggunaan berbagai jenis tema dan pola pengembangan tema untuk mencapai kohesi dan koherensi dalam wacana persidangan. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang penggunaan bahasa dalam persidangan, menunjukkan bagaimana bahasa digunakan untuk mengonstruksi kenyataan, membangun hubungan sosial, dan menciptakan wacana yang terstruktur dalam konteks hukum yang kompleks dan formal.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectMetafungsien_US
dc.subjectLinguistik Sistemik Fungsionalen_US
dc.titleKonteks Situasi dan Metafungsi Bahasa pada Persidangan Ferdy Sambo: Analisis Linguistik Sistemik Fungsionalen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record