dc.description.abstract | Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan bahasa dalam konteks persidangan
Ferdy Sambo melalui pendekatan linguistik sistemik fungsional (LSF). Fokus utama
penelitian meliputi empat aspek: konteks situasi, makna ideasional, makna
interpersonal, dan makna tekstual. Konteks situasi mencakup analisis medan wacana,
pelibat wacana, dan mode wacana, yang menyediakan landasan untuk memahami
dinamika interaksi. Makna ideasional dieksplorasi melalui analisis proses material,
mental, verbal, tingkah laku, relasional, dan eksistensial. Makna interpersonal
mencakup modalitas dan polaritas untuk memahami sikap dan hubungan antar pelaku
dalam sidang. Makna tekstual menganalisis struktur bahasa, termasuk tema-topikal,
tema interpersonal, dan tema tekstual, untuk melihat bagaimana informasi diorganisir
dan disampaikan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami
secara mendalam persidangan Ferdy Sambo, dengan peneliti memainkan peran kunci
dalam pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Sumber data utama berasal dari
video persidangan yang ditranskripkan, dengan fokus pada konteks situasi dan
metafungsi bahasa dalam persidangan. Prosedur pengumpulan data melibatkan
unduhan, transkripsi, penyortiran, dan reduksi data, diikuti dengan analisis data yang mencakup identifikasi dan klasifikasi klausa serta makna ideasional, interpersonal, dan
tekstual.
Penelitian ini menawarkan pendekatan yang lebih komprehensif dibandingkan
studi sebelumnya, yang cenderung terbatas pada aspek-aspek tertentu dalam analisis
linguistik forensik. Dalam analisis konteks situasi, interaksi antar pelibat wacana seperti
Ketua Majelis Hakim, terdakwa, Jaksa Penuntut Umum, dan Tim Kuasa Hukum
dianalisis untuk memahami dinamika otoritas dan formalitas dalam persidangan.
Analisis medan wacana menyoroti aspek-aspek seperti pengecekan fakta, reaksi
emosional, konsistensi kesaksian, dan prosedur hukum. Mode wacana persidangan
ditandai oleh pengaturan bicara bergiliran, interaktifitas tinggi, dan spontanitas dalam
penggunaan bahasa. Analisis makna ideasional melalui sistem transitivitas
mengungkapkan dominasi proses verbal dan material, yang menunjukkan pentingnya
komunikasi verbal dan penggambaran tindakan nyata dalam persidangan. Analisis
makna interpersonal mengidentifikasi penggunaan modalisasi dan modulasi untuk
menilai potensi kejadian dan menetapkan tanggung jawab. Analisis makna tekstual
menunjukkan penggunaan berbagai jenis tema dan pola pengembangan tema untuk
mencapai kohesi dan koherensi dalam wacana persidangan. Secara keseluruhan,
penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang penggunaan bahasa
dalam persidangan, menunjukkan bagaimana bahasa digunakan untuk mengonstruksi
kenyataan, membangun hubungan sosial, dan menciptakan wacana yang terstruktur
dalam konteks hukum yang kompleks dan formal. | en_US |