Show simple item record

dc.contributor.authorRoziqi, Ahmad Masrur
dc.date.accessioned2024-07-09T06:51:51Z
dc.date.available2024-07-09T06:51:51Z
dc.date.issued2024-02-07
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9799
dc.description.abstractSebagai lembaga pendidikan yang berlandaskan Ahlussunnah Waljamaah, Pengasuh Pondok Pesantren Putra SMP-SMA Sabilurrosyad memilih kitab Bidayatul Hidayah untuk membangun karakter santri. Usaha yang dilaksanakan oleh dewan pengasuh ialah mewajibkan seluruh santri dan pendamping untuk mengaji dan menerapkan intisari kitab tersebut. Pendamping kamar menjadi garda terdepan untuk mengawal implementasi karakter Ahlussunnah Waljamaah santri di lingkungan pesantren. Kegiatan pengajian tersebut tentu dilatarbelakangi oleh degradasi karakter santri yang terjadi beberapa tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) untuk mengkaji karakter Ahlussunnah Waljamaa’ah dalam kitab Bidayatul Hidayah, 2) mengkaji implementasi pendidikan karakter Ahlussunnah Waljamaa’ah dalam kitab Bidayatul Hidayah di Pondok Pesantren Putra SMP-SMA Sabilurrosyad Malang, dan 3) mengkaji karakter Ahlussunnah Waljamaa’ah santri setelah proses implementasi. Penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis lantas menganalisis data yang diperoleh dengan tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat nilai aswaja jika disesuaikan dengan kitab Bidayatul Hidayah ialah sikap moderat atau tidak berlebihan ialah tidak berlebihan dalam beribadah dan bermuamalah. Nilai seimbang atau tawazun yaitu santri yang senantiasa mampu mengikuti dan mengatur kehidupan sehari-harinya sesuai dengan tuntunan yang diajarkan dalam bab ibadah sehari-hari. Nilai adil atau i’tidal sebagai sikap santri yang mentaati kebenaran atau mendahulukan kebenaran. Nilai toleransi atau tasamuh ialah tuntunan untuk bersikap menghargai perbedaan dan tidak pilih-memilih dalam berteman. Dalam usaha membangun karakter aswaja santri, pendamping berusaha menguasai materi karakter aswaja dan pengetahuan terhadap karakter santri. Mereka juga mengikuti pengajian kitab dengan pengasuh pesantren. Pendamping pesantren selanjutnya mengajarkan secara langsung konsep karakter aswaja dengan cara dan pemahaman masing-masing. Mayoritas santri telah memenuhi standar karakter aswaja. Hal ini dibuktikan dengan kebiasaan beribadah mereka yang tidak berlebihan. Pemenuhan kewajiban santri dalam kehidupan sehari-hari tidak begitu mengalami masalah yang signifikan sehingga dapat dipastikan santri memiliki kehidupan yang teratur. Sektor kedisiplinan telah meningkat secara signifikan terlebih pasca pengajian kitab Bidayatul Hidayah. Toleransi dan sikap pertemanan antar santri telah terjalin dengan baik terlebih jarang terjadinya peristiwa perundunganen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKarakter Ahlussunnah wa ljamaahen_US
dc.subjectImplementasien_US
dc.titleImplementasi Karakter Ahlussunnah Wal jamaah Dalam Kitab Bidayatul Hidayah di Pondok Pesantren SMP SMA Sabilurrosyad Malangen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record