Show simple item record

dc.contributor.authorSyuhana, Eka
dc.date.accessioned2024-08-05T11:59:26Z
dc.date.available2024-08-05T11:59:26Z
dc.date.issued2024-07-17
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9969
dc.description.abstractStunting telah menjadi isu prioritas nasional, dalam RPJMN 2020-2024 penurunan prevalensi stunting menjadi salah satu major project dengan target penurunan sebesar 14 persen pada tahun 2024. Kabupaten Pasuruan khususnya Desa Wonojati pada tahun 2023 menjadi salah satu lokasi fokus (lokus) dalam percepatan penurunan dan penanganan stunting dengan prevalensi stunting di Desa Wonojati mencapai 37,77%. Hal ini jauh lebih tinggi dari standar WHO yakni 20%. Tanggungjawab dalam penanganan dan pencegahan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat saja melainkan juga harus melibatkan banyak pihak mulai dari pemerintah desa, puskesmas, bidan, kader hingga perusahaan sebagai pihak swasta juga harus dilibatkan. Fokus penelitian ini yaitu implementasi program corporate social responsibility (CSR) dalam pengentasan stunting di Desa Wonojati. Program tersebut bernama Keboncandi bersih, sehat dan sejahtera (KBC BERSAHAJA) dengan melihat implementasi, dampak serta hambatan yang dialami dalam pelaksanaan program tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif menggunakan analisis deskriptif dengan studi lapangan melalui proses observasi, wawancara, FGD dan dokumentasi. Subyek penelitian ini terdiri dari CSR PT. Tirta Investama, LPTP Surakarta, serta masyarakat Desa Wonojati. Teknik analisis yang digunakan menggunakan metode POAC (Planning, Organazing, Actuating, Controling). Hasil dari penelitian ini adalah: 1). Implementasi program KBC BERSAHAJA di Desa Wonojati dilakukan dengan menjalankan teknik POAC yang terdiri dari perencanaan, pengoranisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Kegiatan pelaksanaan ada 3 yakni workshop, pemberian stimulan dan pembuatan kebun gizi 2). Dampak dari program KBC BERSAHAJA bagi perusahaan adalah terbangunnya citra positif perusahaan sementara bagi masyarakat adalah tumbuhnya pemahaman dan meningatnya kapasitas sumber daya, ikut berkontribusi dalam penurunan angka stunting menjadi 14,68% pada tahun 2023; 3). Hambatan dalam pelaksanaan program KBC BERSAHAJA adalah biaya,waktu dan kapasitas fasilitator yang termasuk hambatan internal, dan ekternal meliputi dukungan masyarakat, kapasitas sumber daya manusia dan budaya yang ada di masyarakata. Dengan adanya program ini diharapkan akan terus ada pendampingan secara intensif dan berkelanjutan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectImplementasien_US
dc.subjectCSRen_US
dc.titleImplementasi Program Keboncandi Bersih, Sehat Dan Sejahtera (KBC BERSAHAJA) Dalam Pengetasan Stunting Di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan: Studi Program Coorporate Social Responsibility (CSR) Di Desa Wonojatien_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record