Show simple item record

dc.contributor.authorHidayati, Ammalia
dc.date.accessioned2024-08-05T11:59:33Z
dc.date.available2024-08-05T11:59:33Z
dc.date.issued2024-01-31
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9971
dc.description.abstractDalam penulisan tesis ini penulis membahas mengenai masalah Putusan Tolak Pengesahan Pernikahan/Itsbat Nikah dengan Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Pasuruan. Hal ini dilatarbelakangi oleh maraknya perkara permohonan pengesahan/itsbat nikah di Pengadilan Agama Pasuruan yang menjadi sinyal bahwa masih banyaknya masyarakat yang kurang atau bahkan belum menyadari pentingnya pencatatan perkawinan di Kantor Urusan Agama (KUA). Masyarakat di Pasuruan masih menjadikan pernikahan siri sebagai jalan keluar yang mudah dan murah karena perangkat desa yang dekat dan akrab dengan mereka adalah modin yang senantiasa membantu meski dengan biaya yang tidak murah. Dalam upaya menganalisis Putusan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor: 0360/Pdt.P/2022/PA.Pas yang menolak permohonan itsbat nikah dimana dalam putusannya, Majelis Hakim mempunyai pertimbangan bahwa pihak Pemohon II yang masih berstatus istri dari perkawinan sebelumnya. Maka metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif-empiris dan pendekatan penelitian yuridis dan sosiologis serta komparasi/perbandingan hukum. Metode dan pendekatan penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan dan dapat dijadikan acuan bagi pemerintah sebagai pembuat kebijakan dibidang kependudukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, bagi masyarakat yang bersangkutan agar lebih berwawasan dalam membuat tindakan yang bisa berimbas pada status perkawinan, status anak dan hak-hak anak dalam sebuah perkawinan yang belum atau tidak tercatat di register kependudukan negara. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa analisis hukum pertimbangan Majelis Hakim dalam memutus perkara nomor 0360/Pdt.P/2022/PA.Pas berkaitan dengan putusan tolak perkara pengesahan nikah/itsbat nikah terhadap ratio decedendi dan akibat hukum terhadap istri dan anaknya adalah tidak terpenuhinya syarat-syarat formil yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Sehingga akibat hukum terkait penolakan permohonan itsbat nikah oleh hakim terhadap perkawinan siri yang tidak tercatat adalah kerugian bagi pihak istri dan anak, diantaranya: sulit mendapatkan hak atas nafkah, gono gini bila terjadi perceraian atau hak mendapatkan warisan bila suami meninggal dunia, anak pun akan sulit mendapatkan pengakuan dari ayahnya dalam akta kelahiran.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPengesahan/Itsbat Nikahen_US
dc.subjectPutusan Tolaken_US
dc.titlePutusan Tolak Pengesahan Pernikahan/Itsbat Nikah (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor: 0360/Pdt.P/2022/PA.Pas)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record