Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3658
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAlwan-
dc.date.accessioned2022-05-19T02:46:51Z-
dc.date.available2022-05-19T02:46:51Z-
dc.date.issued2021-11-27-
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3658-
dc.description.abstractBayam (Amaranthus sp) merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Bayam memberikan manfaat bagi kesehatan seperti rasa dingin dalam perut, memperlancar pencernaan, dan banyak mengandung gizi, antara lain protein, mineral, kalsium, zat besi, vitamin A dan C. Selain itu bayam juga banyak mengandung garam-garam mineral antara lain kalsium, fosfor, besi untuk mendorong pertumbuhan dan menjaga kesehatan. Penelitian dilaksanakan selama ± 2 bulan yaitu dimulai pada bulan Mei sampai bulan Juli 2020. Penelitian dilakukan di lahan petani perumahan Bumi Asri Sengkaling, desa Mulyoagung, kecamatan Dau, kabupaten Malang. Dengan ketinggian tempat 633 mdpl. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, faktor pertama : konsentrasi POC urine kelinci terdiri dari 4 level yaitu : U0= tanpa urine kelinci, U1= 50 ml/L POC urine kelinci, U2 = 100 ml/L POC urine kelinci, U3 = 150 ml/L POC urine kelinci. Faktor kedua yaitu macam varietas benih bayam yang digunakan terdiri dari 2 level yaitu : V1 = Varietas Bayam Hijau , V2 = Varietas Bayam Merah. Dari kedua faktor didapat 8 kombinasi masing masing perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 kali dengan menggunakan 10 sampel untuk tiap perlakuannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara konsentrasi urine kelinci dan dua varietas bayam terhadap tinggi tanaman pada umur 15 hst, diameter batang pada umur 11 dan 15 hst dan jumlah daun pada umur 27 hst. Varietas bayam hijau memberi respon pertumbuhan terbaik pada konsentrasi urine 50 ml/L pada variabel tinggi tanaman dan konsentrasi 150 ml/L pada variabel diameter batang, sedangkan bayam merah tanpa urine menunjukkan pertumbuhan paling baik pada variabel jumlah daun dan konsentrasi 150 ml/L pada variabel total panjang akar. Pertumbuhan tanaman bayam terbaik pada konsentrasi POC urine kelinci 50 ml/L untuk tinggi tanaman, 100 mL/L pada diameter batang. Pertumbuhan bayam varietas bayam hijau lebih baik daripada bayam merah dalam hal tinggi tanaman, jumlah daun, sementara itu bobot segar varietas bayam merah lebih tinggi yaitu 25,71 t/ha daripada bayam hijau 20,51 t/ha. Kata Kunci : POC Urine Kelinci, Bayam Hijau, Bayam Merah, Pertumbuhan, Hasilen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectAgroteknologien_US
dc.subjectPOC Urine Kelincien_US
dc.subjectBayam Hijauen_US
dc.subjectBayam Merahen_US
dc.subjectPertumbuhanen_US
dc.subjectHasilen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Urine Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tanaman Bayam (Amaranthus sp.)en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT - Agrotechnology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
S1_PERTANIAN_AGROTEKNOLOGI_21501031044_Alwan.pdf1.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.