Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3952
Title: | Prinsip Kesantunan Berbahasa menurut Leech pada Novel “Orang-Orang Biasa” Karya Andrea Hirata |
Authors: | Effendi, Liria Rhosi |
Keywords: | Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Prinsip Kesantunan Pencapaian Kesantunan Berbahasa Pelanggaran Kesantunan Berbahasa |
Issue Date: | 15-Jan-2022 |
Publisher: | Universitas Islam Malang |
Abstract: | Kesantuan Berbahasa merupakan tata cara atau aturan saat berkomunikasi dengan orang lain. Aturan saat berkomunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi stiap individu karena dengan adanya etika berkomunikasi mempermudah kita memperoleh informasi atau interaksi dalam bermasyarakat. Masyarakat yang baik akan selalu menjunjung tinggi tingkah laku dan sopan santun dalam bermasyarakat. Indonesia memiliki beragam suku, Bahasa dan budaya yang berbeda. Bertutur kata sopan dan tingkah laku yang baik akan memberikan penilaian bagus terhadap setiap individu. Seseorang akan dianggap sopan ketika individu tersebut memiliki aturan yang baik saat berkomunikasi. Jika tata cara berkomunikasi tidak sesuai dengan prinsip kesantunan berbahasa maka dapat dinilai sebagai seseorang yang angkuh, acuh tak acuh, sombong, egois dalam bermasyarakat. Fokus penelitian ini adalah prinsip kesantunan berbahasa dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa menurut teori leech dalam novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata. Pendekatan yang dimiliki dalam penelitian ini adalah pendekatan dreskriptif kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan dari kata atau tulisan bukan berupa angka. Penelitian ini meneliti tentang penggunaan gaya bahasa pada prinsip kesantunan berbahasa yang sudah dianggap lengkap menurut teori Leech mencangkup 6 maksim. Berkaitan dengan hal diatas, penelitian ini akan menganalisis tentang kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa pada dialog dalam novel Orang-Orang Biasa Karya Andre Hirata. Hasil penelitian ini meliputi sebagai berikut : (1) wujud pencapaian prinsip kesantunan berbahasa pada 6 maksim, (2) pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa pada 6 maksim. Wujud pencapaian prinsip kesantunan berbahasa di kategorikan menjadi 6, yaitu : a) maksim kebijaksanaan, b) maksim kedermawanan, c) maksim penghargaan, d) maksim kesederhanaan, e) maksim permufakatan, f) maksim simpati. Kategori di atas juga meliputi pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa. Sehingga peneliti akan membahas pelanggaran tersebut dalam 6 maksim. Kata Kunci: Prinsip Kesantunan, Pencapaian Kesantunan Berbahasa, Pelanggaran Kesantunan Berbahasa |
URI: | http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3952 |
Appears in Collections: | UT - Indonesian Language Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
S1_FKIP_21401071104_LIRIA RHOSI EFFENDI.pdf | Publish | 1.36 MB | Adobe PDF | View/Open |
S1_FKIP_21401071104_LIRIA RHOSI EFFENDI.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.81 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.