Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4179
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAmelia, Mita-
dc.date.accessioned2022-07-07T05:33:09Z-
dc.date.available2022-07-07T05:33:09Z-
dc.date.issued2021-07-09-
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4179-
dc.description.abstractSaat ini, dilingkungan sekitar kita sebagian besar masyarakatnya tergolong dalam dwibahasawan. Seseorang dikatakan dwibahasawan karena mampu menguasai dua bahasa atau lebih dalam interaksinya. Dalam penggunaan bahasa sehari-hari, seseorang terkadang dengan sadar atau tidak sadar telah melakukan pencampurkan dua bahasa atau lebih dalam interaksinya. Pencampuran bahasa tersebut merupakan fenomena kebahasaan yang dikenal dengan sebutan campur kode. Fenomena campur kode juga dapat terjadi dalam interaksi pembelajaran kelas antara guru dan siswa dalam keadaan formal maupun tidak formal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pemilihan bahasa yang digunakan oleh guru dan siswa kelas III di SD Negeri Jatimulyo 5 Malang dan menemukan fungsi campur kode yang terdapat pada tuturannya. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Latar tempat penelitian yang digunakan yaitu SD Negeri Jatimulyo 5 Malang tepatnya di kelas III, latar waktu mulai Februari hingga Juli 2021. Subjek penelitian yaitu guru dan siswa, objek penelitian berupa kata, frasa, klausa, dan morfem. Teknik pengupulan data yakni teknik simak dan teknik sadap. Analisis data mengacu pada tahapan analisis yang meliputi, trankripsi, identifikasi, klasifiasi, interpretasi dan eksplanasi data dengan memanfaatkan instrumen tabel observasi. Dalam pengecekan keabsahan data, peneliti menggunakan triagulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan terjadinya fenomena kebahasaan yaitu campur kode di sekolahan. Berdasarkan fokus penelitian yang digunakan peneliti yaitu (1) pemilihan bahasa yang digunakan guru dan siswa kelas III SD Negeri Jatimulyo 5 saat interaksi pembelajaran kelas, dan (2) fungsi campur kode bagi guru dan siswa kelas III SD Negeri Jatimulyo 5 saat interaksi pembelajaran kelas. Simpulan dari penelitian ini yaitu, ditemukan tiga bahasa yang digunakan dalam interaksi pembelajaran kelas III SD Negeri Jatimulyo Malang. Bahasa tersebut yaitu bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris, bahasa yang paling mendominasi interaksi pembelajaran kelas yang digunakan guru dan siswa yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode yang terdapat pada tuturan guru dan siswa kelas III yakni meliputi menunjukan ekspresi, penanda suatu kelompok, menegaskan atau meyakinkan suatu hal, mengakrabkan atau menyantaikan pembicaraan, dan menyesuaikan materi atau topik pembica. Kata Kunci : Campur Kode, Interaksi Pembelajaran Kelas, Pemilihan Bahasa, Fungsi Campur Kodeen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiaen_US
dc.subjectCampur Kodeen_US
dc.subjectInteraksi Pembelajaran Kelasen_US
dc.subjectFungsi Campur Kodeen_US
dc.subjectPemilihan Bahasaen_US
dc.titleCampur Kode dalam Interaksi Kelas di SD Negeri Jatimulyo 5 Malangen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT - Indonesian Language Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
S1_FKIP_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA_2170.pdfPublish1.37 MBAdobe PDFView/Open
Fulltext S1_FKIP_21701071137_Mita Amelia.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.04 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.