Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5411
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSaaddudin, Achmad-
dc.date.accessioned2022-09-19T05:33:49Z-
dc.date.available2022-09-19T05:33:49Z-
dc.date.issued2022-07-30-
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5411-
dc.description.abstractKedawung Wetan mempunyai kemampuan sumber energi air serta kemampuan lahan pertanian yang belum dikeloa. Sehingga kurang optimalnya pengunaan air irigasi dan juga pola tata tanam yang kurang baik dikarenakan masih belum sempurnanya infrastruktur pertanian serta belum sempurnanya sistem pembangunan khususnya pada lahan irigasi desa. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah harus berupaya dengan menggunakan sumber dana dari dalam maupun dari luar negeri, salah satu upaya yang harsus dilakukan adalah melalui Program Peningkatan/Rehab Derah Irigsi oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pasuruan kegiatan tersebut merupakan salah satu dasar utama yang dapat meningkatlan perekonomian masyarakat pedesaan secara umum. Menghitung kebutuhan air irigasi digunakan metode FAO yang diambil dari panduan Kriterian Perancangan 01 dengan lama penyiapan lahan 30 hari , nilai WLR 1,65 mm/hari dan perkolasi sebesar 2 mm/hari dan curah hujan rata-rata dihitung menggunakan Poligon Thiessen. Berdasarkan hasil debit yang diperoleh dari sumber adalah 2,137 m3/detik. Berdasarkan pemilihan 8 alternatif Pola Tata Tanam yang memiliki perbedaan awal tanam padi dimulai dari September periode I sampai Maret periode II, dipilih alternatif VII karena memiliki hasil kebutuhan air bersih (Net Field water Requirement) rerata yang paling kecil. Sehingga menghasilkan kebutuhan air irigasi dalam setahun sebesar 1.698.259.266,44 liter atau 1.698.259,27 m3. Dari perhitungan debit yang di lakukan kepada saluran tersier, total nilai debit saluran sebesar 0,122 m3/detik. Dari perhitungan dimensi saluran sekunder dengan bentuk penampang trapesium, didapat tinggi muka air dasar saluran sekunder (h) 0,30 m, lebar dasar saluran (b) 0,30 m dengan kemiringan talud (m) 1, tinggi jagaan 0,30 m, luas penampang (A) 0,18 m2, keliling basah (P) 1,148 m, radius hidrolis (R) 0,156 m, kecepatan aliran (V) 0,25 m/detik dan debit aliranya (Q) 0,122, untuk dimensi saluran dapat dilihat pada tabel 4.32. Perhitungan Dimensi Saluran. Kata Kunci : Irigasi, Pertanian, Debit, Desa, Kabupaten Pasuruan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTekniken_US
dc.subjectTeknik Sipilen_US
dc.subjectIrigasien_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectDebiten_US
dc.subjectDesaen_US
dc.subjectKabupaten Pasuruanen_US
dc.titleStudi Pemanfaatan Sumber Mata Air Umbulan untuk Saluran Tersier pada Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruanen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT - Civil Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
S1_FT_TEKNIK SIPIL_ Achmad Saaddudin.pdfPublish1.4 MBAdobe PDFView/Open
FULL_TEXT_S1_FT_21601051119_Achmad_Saaddudin.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.48 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.