Simbol Citra Wanita dalam Lirik Lagu Tradisional Banyuwangi

Abstract

Bagian dalam merumuskan tentang interprestasi Perempuan Dalam lagu ke dalam sebuah bentuk karya seni akan digambarkan sebagai bentuk yang berbeda-beda tergantung dengan lirik lagu yang salah satunmya disimbolkan dengan gelas yang mempresentasikan perempuan yang anggun, cantik, menawan, namun gampang pecah. Konsep bentuk dalam penciptaan seni lukis adalah menghadirkan objek perempuan dengan destruksi bentuk juga perempuan yang direpresentasikan secara simbolik melalui komposisi elemen-elemen seni rupa pada bidang dua dimensi dengan figur objek yang telah mengalami proses deformasi. Selain itu beberapa karya yang divisualkan di kanvas menampilkan bentuk figuratif. Ide dasar dalam visualisasi Perempuan dalam Lagu adalah dengan menonjolkan karakternya yang penuh intrik dan kontradiksi. Penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah Lirik Lagu Tradisional Banyuwangi yag diantaranya Kembang Galengan, Ulan Andhung-Andhung, Lare Ayu, Kembang Pepe, Kembang Peciring, Dhonge Mekar. Pada aspek yang pertama simbol sprit hidup yang merujuk pada keyakinan bahwa Tuhan adalah penguasa alam semesta dan manusia wajib untuk mengikuti perintah tuhan baik pada menerima takdir Tuhan ataupun mengikuti perintah Tuhan pada aspek yang kedua yaitu pola pikir yang terkontrol di mana seorang wanita harusnya memiliki pola pikir yang dapat dikendalikan berupa cerdas dalam segala kondisi, sifat sederhana dan tidak mudah dibujuk. Adapun aspek yang ketiga yaitu merawat diri di mana seorang wanita perlu untuk merawat dirinya sendiri yang diartikan sebagai kemampuan untuk memelihara kesehatan dan mencegah penyakit atau gangguan kesehatan dalam diri sendiri berupa memelihara kesucian diri dan memiliki fisik yang memukau. Kedua yaitu simbol kehalusan budi pekerti yang terdiri dari tiga aspek yaitu watak, kepribadian perilaku. Aspek kehalusan budi pekerti yang pertama yaitu watak di mana seorang wanita harusnya memiliki watak atau karakter atau akhlak maupun kepribadian yang membedakan seorang individu dengan individu lainnya berupa pendirian yang teguh dan berfikir kritis. Aspek yang kedua dari kehalusan budi pekerti adalah kepribadian di mana seorang wanita harusnya memiliki kombinasi dari sifat-sifat dalam diri mereka yang mengarahkannya untuk berpikir, berperasaan dan bertingkah laku tertentu yang khas dalam berhubungan dengan lingkungannya yang tercermin dari kepribadian yang tegas dan pemalu. Aspek yang ketiga adalah perilaku di mana seorang wanita harusnya memiliki serangkaian tindakan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitar lingkungan fisik mereka yang berupa perilaku bersikap ramah, baik hati dan suka memberikan harapan. Ketiga, adalah simbol mempertahankan keluarga yang terdiri dari tiga aspek yaitu cinta akan keluarga, mau berkorban dan memiliki kepedulian. Aspek yang pertama yaitu cinta akan keluarga di mana seorang wanita harusnya mencintai keluarga mereka dan pada cinta itu dapat dilihat melalui menyayangi anggota keluarga, berbagi rasa dan bersatu dalam keluarga. Aspek yang kedua yaitu mau berkorban di mana seorang wanita secara sukarela mau berkorban demi orang lain. Aspek ini dapat dilihat pada siap mati demi keluarga dan mengorbankan diri sendiri daripada orang lain. Aspek yang ketiga yaitu memiliki kepedulian dimana diksi ini adalah sebuah bentuk empati dari wanita yang memperhatikan menimbang keadaan berupa membalas perlakuan buruk yang dilakukan orang terhadap keluarga dan memperhatikan keluarga yang tertindas. Kata Kunci: Simbol, Citra Wanita, Lagu Tradisional Banyuwangi.