Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6877
Title: Analisis Efisiensi Pemasaran Ubi Jalar (Ipomea Batatas) (Studi Kasus: Desa Trawas Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto)
Authors: Nuha, Hilmi Ulin
Keywords: Pertanian
Agribisnis
Analisis Efisiensi Pemasaran
Ubi Jalar (Ipomea Batatas)
Desa Trawas
Kabupaten Mojokerto
Issue Date: 3-Nov-2022
Publisher: Universitas Islam Malang
Abstract: Sistem pemasaran dianggap efisien bila mampu mengadakan pembagian yang adil dari kesuluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam lembaga pemasaran. Panjang pendeknya saluran pemasaran tidak dapat digunakan sebagai ukuran untuk menentukan efisien atau tidaknya suatu pemasaran. Berdasarkan problematika tersebut maka dilakukan penelitian tentang analisis pemasaran ubi jalar. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui saluran pemasaran ubi jalar 2) Mengetahui fungsi-fungsi yang dilakukan masing-masing lembaga pemasaran ubi jalar. 3) Untuk mengetahui biaya, keuntungan, margin, bagian hasil petani, dan efisiensi pemasaran ubi jalar pada masing-masing saluran pemasaran ubi jalar. Metode pengambilan sampel menggunakan snowball sampling atau bola salju. Untuk penentuan sampel, penelitian dilakukan survei di Desa Trawas Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto dengan jangka waktu 2 minggu, 1-14 Desember 2022. Diketahui jumlah populasi petani ubi jalar di Desa Trawas Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto sebanyak 47 petani dan 30 petani yang menjadi responden dari penelitian dan dilakukan secara purposive. Jenis data pada penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuisioner. Kuisoner tersebut meliputi petani dan lembaga pemasaran. Analisis data yang digunakan margin pemasaran, distribusi margin, share bagian petani, integrasi pasar dan menghitung perbandingan menggunakan model regresi sederhana. Hasil penelitian terdapat 3 saluran pemasaran. Pada saluran pemasaran I (Petani – Tengkulak – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen), saluran II ( Petani – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen), saluran III ( Petani – Pedagang Pengecer – Konsumen). distribusi saluran pemasaran ubi jalar paling banyak adalah saluran I sebanyak 14 petani sebesar 49%. Pada saluran II sebanyak 11 petani atau sebesar 36,5%. Saluran III sebanyak 5 petani atau sebesar 14,5. Ada beberapa fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani. Lembaga pemasaran ubi jalar meliputi: penjualan yang dilakukan petani. Pembelian, tenaga kerja, transportasi, dan penjualan oleh tengkulak. Sedangkan aktivitas pedagang besar adalah pembelian, tenaga kerja, transportasi, penimbangan, bongkar muat, dan penjualan. Aktivitas yang dilakukan pedagang pengecer adalah pembelian, tenaga kerja, transportasi, dan penjualan. Margin pemasaran saluran I sebesar Rp.771 / kg sedangkan saluran pemasaran II sebesar Rp.625 / kg dan saluran pemasaran III Rp. 575 / kg. Share pada saluran I sebesar 73.40%, saluran II sebesar 76,19%, saluran III 76,77 %. Hasil analisis saluran III yang lebih efisien karena saluran III merupakan saluran yang memiliki rantai pemasaran terpendek. Selain itu ditunjukan oleh share harga jual petani saluran I sebesar 73,40 % dengan margin pemasaran Rp. 771. Pada saluran II share harga jual petani sebesar 76,19% dengam margin pemasaran Rp.625. Sedangkan saluran III share harga petani 76,77 dengan margin pemasaran Rp. 575. Nilai integrasi struktur pasar ubi jalar menunujukan bahwa pasar oligopsoni yang dimana nilai koefisien regeresi <1 dan dimana ciri dari pasar oligopsoni yaitu penjual lebih dari satu orang. Saran yang diberikan bagi petani, perlunya informasi pasar pada petani untuk melepas ketergantugan dari satu tengkulak, dengan cara menjual usaha taninya pada tengkulak lain sehingga dapat menaikkan harga jual petani, selain itu, petani diharapkan dapat membentuk kelompok tani, sehingga nantinya dapat memperkuat posisi penawaran harga jika melakukan pemasaran secara bersama-sama. Bagi pedagang, sebaiknya memperluas daerah pemasaran dengan memperbaiki kualitas tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi kerusakan sampai batas minimal dengan harapan dapat memperkecil nilai margin biaya pemasaran dan meningkatkan share keuntungan yang diterima. Untuk mengatasi Oligopsoni, petani bisa mengurangi jumlahnya yang banyak dengan membentuk kelompok tani dan mendirikan koperasi pertanian untuk media pemasaran hasil ubi jalar dan melakukan mitra dengan pasar atau pabrik terkait. Beli bersama saprotan sebagai efisiensi pembelian. kegiatan ini efisien untuk memotong rantai perdagangan yang kurang efektif dalam saluran pemasaran. Kata Kunci : Analisis Efisiensi Pemasaran, Ubi Jalar (Ipomea Batatas), Desa Trawas Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto
URI: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6877
Appears in Collections:UT - Agribusiness



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.