Evaluasi Penetapan Tarif Bus Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan dan Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (Studi Kasus : PO AKAS GREEN Trayek Probolinggo – Malang)

Abstract

Transportasi merupakan sarana yang berperan penting untuk mendorong pergerakan aktivitas manusia. Transportasi yang banyak diminati dan digunakan adalah transportasi darat bus. Penelitian ini meneliti tentang tarif Bus PO. AKAS GREEN Trayek Probolinggo – Malang kelas ekonomi Pasca Pandemi Covid – 19 dengan jumlah sampel 80 responden. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.687/AJ.206/DRJD/2002 untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan terkait dengan pengoperasian satu kendaraan dalam kondisi normal dan analisis daya beli penumpang menggunakan Ability To Pay (ATP) untuk mengetahui kemampuan penumpang dalam membayar jasa yang diterima dan Willingness To Pay (WTP) untuk mengetahui kesediaan penumpang atas jasa yang diterima. Berdasarkan hasil analisis BOK diperoleh biaya pemeliharaan bus sebesar Rp. 12.211,27 /bus–km dan tarif ideal yang dikeluarkan penumpang sebesar Rp. 23.811,97 /penumpang–rit. Berdasarkan hasil analisis ATP diperoleh nilai rata – rata tarif bus sebesar Rp. 23.854,41 /penumpang–rit dan hasil analisis WTP diperoleh nilai rata – rata tarif bus sebesar Rp. 31.102,95 /penumpang–rit. Dari hasil analisis BOK, ATP dan WTP tarif tersebut berada dibawah tarif yang berlaku saat ini yaitu sebesar Rp. 35.000,00 sehingga diharapkan pemerintah segera melakukan evaluasi kebijakan yang berlaku saat ini dan perusahaan otobus perlu meningkatkan kualitas pelayanan. Kata Kunci : Ability To Pay (ATP), Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Tarif Bus, Willingness To Pay (WTP)