Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7050
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPurwanto, Cherrya Redhy-
dc.date.accessioned2023-04-06T04:02:20Z-
dc.date.available2023-04-06T04:02:20Z-
dc.date.issued2023-02-08-
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7050-
dc.description.abstractPupuk cair adalah larutan yang mengandung satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman yang mudah larut. Kelebihan pupuk cair adalah untuk memberikan unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman (Putra and Ratnawati 2019). Irigasi tetes merupakan cara pemberian pupuk cair dengan jalan meneteskan pupuk cair melalui pipa-pipa secara setempat di sekitar tanaman atau sepanjang larikan tanaman (Jafar, Tamrin, and Zulfiana 2018). Sistem irigasi tetes dapat menghemat pemakaian pupuk cair, karena dapat meminimumkan kehilangan pupuk cair dan hara yang mungkin terjadi (Land, n.d.). Selain membantu petani dalam menghemat waktu, sistem ini juga menggunakan konsep IoT. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu penggunanya dalam mengerjakan pekerjaan lain. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efisiensi debit pemberian pupuk cair dan air dengan sistem irigasi tetes (drip irrigation) pada tanaman selada merah (Lactuca Sativa) berbasis IoT. Penelitian ini menggunakan satu variasi pupuk cair yaitu pupuk cair organik. Penelitian ini menggunakan 2 lahan yaitu lahan irigasi tetes berbasis IoT dan konvensioal. Waktu yang diperlukan untuk sekali tanam adalah 5 minggu, dengan melalukan 5x penyiraman pupuk cair setiap minggu. Kemudian dilakukan perhitungan headlosess, variasi debit emitter (CV), dan keseragaman emisi (EU) dengan menggunakan software minitab untuk mendapatkan nilai regresi dan korelasi. Hasil penelitian nilai headlosess tertinggi yaitu 0,7441162 m dan terendah 0,7441044 m. Sistem irigasi tetes ini memiliki nilai variasi debit emitter (CV) dan keseragaman emisi (EU) 100% telah memenuhi standart ASAE. Tanaman dengan hasil akhir tinggi rata-rata sistem irigasi tetes berbasis IoT 8,24 cm, konvensional 6,54 cm dan untuk jumlah daun rata-rata pada sistem irigasi tetes berbasis IoT sebanyak 7 buah, konvensional sebanyak 6 buah. Hasil pengaruh penyiraman pupuk cair organik pada tanaman selada merah lebih efektif menggunakan sistem irigasi tetes dibandingkan konvensional. Kata Kunci: Headlosess, Internet of Things (IoT), Irigasi Tetes, Keseragaman Emisi, Variasi Debit Emitteren_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTekniken_US
dc.subjectTeknik Sipilen_US
dc.subjectHeadlosessen_US
dc.subjectInternet of Things (IoT)en_US
dc.subjectIrigasi Tetesen_US
dc.subjectKeseragaman Emisien_US
dc.subjectVariasi Debit Emitteren_US
dc.titleSistem Kinerja Pemberian Pupuk Cair dan Air pada Sistem Penyiraman Tetes Berbasis Internet Of Things (IoT)en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT - Civil Engineering



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.