Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7227
Title: Pengaruh Tingkat Pemanfaatan Lamtoro Taramba Dalam Pakan Komplit Penggemukan Sapi Terhadap Performans dan Efektivitas Anthelmintik Sapi Bali Jantan
Authors: Iswandari, Christina Endah
Keywords: Lamtoro taramba
Pakan Komplit
Anthelmintik
Issue Date: 5-May-2023
Publisher: Universitas Islam Malang
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan lamtoro taramba pada berbagai tingkat dalam pakan komplit penggemukan sapi terhadap performans yaitu Konsumsi pakan (Konsumsi BK dan PK), PBBH, FCR, dan juga untuk mengetahui efektivitas anthelmintik pada helminthiasis melalui angka penurunan EPG (Egg per Gram of faeses) pada sapi Bali jantan. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak Dorompana Kel. Kandai 1, Kec. Dompu Kab. Dompu dan Laboratorium Keswan Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Kab. Dompu NTB pada tanggal 4 sampai 31 Desember 2022. Menggunakan 20 ekor sapi Bali jantan berumur 12 bulan dengan bobot badan awal 125,78 ± 4,324 kg (koefisien keragaman 3,44%) yang dikelompokkan secara acak, dan pakan komplit penggemukan terdiri dari pakan hijauan yaitu jerami jagung dan pakan konsentrat yang terdiri dari lamtoro taramba, ampas tahu, dedak padi dan molases dengan imbangan hijauan: konsentrat adalah 40%: 60%. Menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap, dimana jumlah perlakuan sebanyak 4 dan ulangan sebanyak 5. Pakan perlakuan yaitu P0: jerami jagung + pakan konsentrat (tanpa lamtoro 0% Kontrol); P1: jerami jagung+ pakan konsentrat (lamtoro 9%); P2: jerami jagung + pakan konsentrat (lamtoro 18%) dan P3: jerami jagung+pakan konsentrat (lamtoro 27%). Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan (yang meliputi konsumsi BK dan PK), pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan (FCR), dan juga angka penurunan EPG untuk mengetahui efektivitas lamtoro sebagai anthelmintik pada kasus helminthiasis gastrointestinal sapi Bali jantan. Data dianalisis menggunakan analisis uji oneway anova dan uji t berpasangan dan jika hasilnya berbeda signifikan, maka dilanjutkan uji tukey untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan nilai F hitung > F tabel, dan p-value < 0.05 sehingga bahwa tingkat pemberian lamtoro yang berbeda, berpengaruh signifikan terhadap konsumsi pakan yaitu konsumsi BK secara berturut-turut P0, P1, P2 dan P3 (3,76±0,039; 4,00±0,071; 4,17±0,073 dan 4,35±0,02 kg/ekor/hari), konsumsi PK secara berturut-turut(0,49±0,005; 0,52±0,009; 0,55±0,009 dan 0,58±0,003 kg/ekor/hari), PBBH secara berturut-turut (0,77±0,052; 0,78±0,044; 0,94±0,048 dan 1,14±0,020 kg/ekor/hari), FCR secara berturut-turut (4,92±0,349; 5,12±0,202; 4,47±0,165 dan 3.83±0,087) dan terhadap angka penurunan EPG secara berturut turut (-17,67±13,00; 17,44±4,60; 23,97±6,83 dan 26,92±9,81%) dimana pada perlakuan kontrol justru mengalami peningkatan EPG, hal ini menunjang hasil yang berbeda signifikan. Selanjutnya untuk melihat efektivitas masing-masing perlakuan dalam menurunkan EPG yaitu melalui perhitungan FECRT secara berturut-turut dari P1, P2, dan P3 adalah 17,50; 23,33 dan 26,32%. Kesimpulan penelitian adalah pemberian lamtoro taramba 27% pada pakan komplit penggemukan adalah proporsi optimal yang paling efektif dan ideal dalam meningkatkan performans sapi Bali melalui peningkatan konsumsi pakan (konsumsi BK dan PK,), peningkatan PBBH, penurunan nilai konversi pakan (FCR) juga penurunan jumlah telur cacing (EPG) dalam feses khususnya parasit cacing nematoda sebelum dan sesudah perlakuan sehingga dapat dikatakan mampu menjadi obat pakan fungsional yang dalam praktek pemberian pakan dapat mempengaruhi efikasi pengendalian parasit cacing.
URI: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7227
Appears in Collections:MT - Animal Husbandry



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.