Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7384
Title: Analisis Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Apel Beralih ke Komoditas Lain (Studi Kasus: Kecamatan Bumiaji Kota Batu)
Authors: Farida, Tazkia
Keywords: Pertanian
Agribisnis
Analisis Faktor–Faktor
Keputusan
Petani Apel
Komoditas Lain
Kota Batu
Issue Date: 21-May-2023
Publisher: Universitas Islam Malang
Abstract: Kecamatan Bumiaji merupakan daerah sentra penghasil apel yang ada di Kota Batu. Namun, produksi apel di wilayah tersebut dari tahun ke tahun jumlahnya semakin menurun. Begitu pula dengan luas lahan apel yang mengalami penyusutan hingga tersisa 866,6941 hektar pada tahun 2021. Hal tersebut dikarenakan banyak petani apel yang mengurangi tanamannya, bahkan banyak yang sudah tidak menanam apel lagi. Berdasarkan latar belakang di atas, dirasa penting dilakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani apel beralih ke komoditas lain. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) untuk menganalisis fenomena peralihan usahatani apel ke komoditas lain di Kecamatan Bumiaji Kota Batu; dan 2) untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani apel beralih ke komoditas lain di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Tempat penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode stratified purposeful sampling. Tempat penelitian dilakukan di Desa Bulukerto dan Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Desa Bulukerto mewakili strata ketinggian tempat 700 – 1.000 m dpl, dengan pertimbangan bahwa di Desa tersebut terdapat banyak petani yang sebelumnya menanam apel kini beralih ke komoditas lain, sedangkan Desa Tulungrejo mewakili strata ketinggian tempat > 1.000 – ≥1.200 m dpl, dengan pertimbangan bahwa di Desa tersebut saat ini masih banyak petani yang berusahatani apel. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dan penentuan ukuran sampel berdasarkan persentase menurut Yount sehingga ditetapkan 76 responden di Desa Bulukerto dan 79 responden di Desa Tulungrejo yang terdiri dari petani apel dan petani yang beralih ke komoditas lain. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menganalisis fenomena peralihan usahatani apel ke komoditas lain dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani apel beralih ke komoditas lain menggunakan regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa saat ini terjadi banyak kasus petani apel di Kecamatan Bumiaji yang semula berusahatani apel beralih ke komoditas lain, seperti: tomat, wortel, brokoli, cabai, brungkul, bawang merah, bawang prei, jeruk, bunga potong, dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan karena beberapa masalah yang dihadapi petani apel dalam usahataninya, diantaranya: 1) biaya produksi mahal; 2) penurunan kualitas lahan; 3) cuaca tidak menentu; 4) penyakit pada tanaman apel semakin bervariasi; 5) umur pohon apel yang tidak produktif; 6) harga jual buah apel yang fluktuatif; dan 7) peran kelompok tani masih terbatas. Keadaan tersebut mengharuskan petani apel mengambil keputusan yang dijadikan sebagai solusi untuk keberlanjutan usahataninya. Beberapa sikap yang diambil oleh petani apel antara lain: 1) meningkatkan efisiensi penggunaan faktor produksi pada perawatan tanaman apel; 2) tetap mempertahankan usahatani apel dengan sistem tumpangsari tanaman; dan 3) membongkar sebagian atau seluruh lahan tanaman apel untuk diusahatanikan komoditas lain. Faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap keputusan petani apel beralih ke komoditas lain di Kecamatan Bumiaji Kota Batu antara lain: 1) tingkat pendidikan (X2), dengan nilai signifikansi 0,008 < 0,05, nilai koefisien (-0,217), dan nilai odd ratio atau Exp (β) sebesar 0,805. Artinya, apabila semakin tinggi tingkat pendidikan petani, maka peluang petani apel untuk beralih ke komoditas lain semakin menurun sebesar 0,805 kali; 2) luas lahan (X4), dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, nilai koefisien (-4,112), dan nilai odd ratio atau Exp (β) sebesar 0,016. Artinya, apabila semakin bertambah luas lahan petani, maka peluang petani apel untuk beralih ke komoditas lain semakin menurun sebesar 0,016 kali; 3) pendapatan usahatani (LnX5), dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, nilai koefisien 0,781, dan nilai odd ratio atau Exp (β) sebesar 2,185. Artinya, apabila semakin bertambah pendapatan usahatani komoditas lain, maka peluang petani apel untuk beralih ke komoditas lain lebih tinggi sebesar 2,185 persen; dan 4) perawatan (D), dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, nilai koefisien 1,790, dan nilai odd ratio atau Exp (β) sebesar 5,986. Artinya, apabila perawatan usahatani apel sulit, maka peluang petani apel untuk beralih ke komoditas lain meningkat 5,986 kali. Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1) petani yang mempunyai luas lahan sempit dapat melakukan intensifikasi pertanian atau penanaman pada lahan apel dengan sistem tumpangsari tanam; 2) kelompok tani sebaiknya lebih memperluas jangkauan keanggotannya agar petani dengan pendidikan yang rendah dapat meningkatkan pengetahuan tentang usahatani apel melalui pendidikan non formal yang diikutinya, seperti adanya pelatihan pemeliharaan usahatani apel; 3) bagi pemerintah, diharapkan dapat memberikan insentif bagi petani apel sehingga petani tetap antusias menanam apel dan tidak beralih ke komoditas lain. Insentif tersebut dapat berupa adanya intervensi pasar untuk menaikkan harga jual apel dan bantuan teknis untuk meminimumkan biaya produksi terutama pupuk; dan 4) bagi peneliti selanjutnya, variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini diharapkan dapat ditambahkan pada penelitian selanjutnya, seperti peran kelompok tani dan perubahan permintaan pada penelitian mengenai keputusan petani apel beralih ke komoditas lain. Kata Kunci : Analisis Faktor–Faktor, Keputusan, Petani Apel, Komoditas Lain, Kota Batu
URI: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7384
Appears in Collections:UT - Agribusiness



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.