Penguatan Karakter Religius Siswa di MI At-Taraqqie Kota Malang

Abstract

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran dengan memberikan nilai-nilai pendidikan agar menjadi orang yang terpelajar. Penguatan karakter religius dengan pendidikan saling berkaitan. Pendidikan memberikan pengetahuan terhadap nilai-nilai keagamaan yang harus diterapkan. Penguatan karakter didukung dengan adanya kegiatan pembiasaan yang memiliki nilai keagamaan, kegiatan yang diterapkan merupakan implementasi dari upaya penguatan pendidikan karakter religius. Dalam hal ini karakter siswa perlu dididik dalam usia dini sepeti pada jenjang SD/MI, dengan mengimplementasikan kegiatan religius kepribadian siswa akan terbentuk dan melekat sehingga menjadi kepribadian yang melekat pada masing-masig siswa. Penguatan karakter religius memiliki peran penting dalam menerapkan berbagai sikap yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan kepribadian yang islami. Implementasi kegiatan karakter religius siswa tentu membutuhkan arahan dan bimbingan dari guru agar tidak hanya sekedar melaksanakan namun dapat memahami makna dari kegiatan yang dilakukan. Dengan adanya karakter religius maka akan mengurangi meminimalisir kemerosotan karakter sejak dini. Tujuan pendidikan adalah mengembangkan segala potensi sehingga mampu menjadi manusia yang berkarakter mulia. Setiap sekolah mempunyai cara dalam membentuk karakter siswanya. Setiap siswa dipupuk oleh sekolah melalui berbagai rangkaian kegiatan untuk menumbuhkan karakter. Dalam pelaksanaan berbagai rangkaian kegiatan terdapat tujuan utama adalah penguatan karakter dari sisi religius terhadap siswa menarik untuk dibahas. Dengan banyaknya kegiatan penguatan karakter religius yang dilakukan maka mampu menumbuhkan kepribadian yang berakhlak mulia sesuai nilai keagamaan, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara intelektual saja namun siswa juga cerdas secara spiritual. Pendidikan bukan hanya sebatas teori, namun perlu tindakan untuk direalisasikan. Berbagai kegiatan diacukan sebagai kebijakan sekolah untuk menumbuhkan karakter religius dan mengembangkan potensi siswa dalam segi keagamaan, sehingga kemampuan siswa mampu diasah dan meningkat. Oleh karena itu pendidikan karakter terutama dalam penguatan karakter religius melibatkan kerjasama para dewan guru dan orangtua untuk bekerja sama agar pendidikan karakter religius yang diterapkan mampu menjadi karakter yang melekat pada diri tiap siswa. Berdasarkan keterkaitan kegiatan dengan penguatan karakter religius, peneliti tertarik untuk mengulas mengenai kegiatan religius yang diterapkan di MI At-Taraqqie Kota Malang. Peneliti telah merumuskan fokus penelitian, yakni bagaimana perencanaan kegiatan penguatan karakter religius siswa di MI At-Taraqqie Kota Malang, bagaimana pelaksanaan kegiatan penguatan karakter religius siswa di MI At-Taraqqie Kota Malang, serta bagaimana evaluasi terhadap kegiatan penguatan karakter religius siswa di MI At-Taraqqie Kota Malang. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk mendeksripsikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terkait kegiatan penguatan karakter religius siswa di MI At-Taraqqie Kota Malang serta mengulas aspek pendidikan karakter yang berbasis religius Demi mencapai tujuan dari penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskripstif yang memiliki tujuan utama untuk menguraikan informasi dan wawasan tentang topik yang sedang diteliti dengan menggunakan metode observasi,wawancara,dokumentasi. Digunakannya metode wawancara ini dengan alasan peneliti dapat mengathui informasi terkait penguatan karakter religius siswa. Kemudian metode observasi digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data terkait penguatan karakter religius siswa. Dan dokumentasi, yang dalam hal ini dapat diartikan merupakan rekam jejak visual data penelitian yang berbentuk rekaman data berbentuk gambar yang diperoleh saat peneliti mengumpulkan data penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan di MI At-Taraqqie Kota Malang, lembaga mempunyai cara dalam membentuk penguatan karakter religius siswa dengan melakukan perencanaan penguatan karakter religius di rapat akademik yang dilakukan diawal tahun pembelajaran, serta beberapa kegiatan religius seperti sholat dhuha dan dhuhur berjama’ah, pembacaan aqidatul awam, bersalaman terhadap guru saat hendak memasuki kelas, membaca asmaul husna dan juz’amma, membaca doa sebelum dan sesudah pembelajaran, kegiatan tahfidz, pembinaan baca tulis Al-Qur’an bil-qolam, al-banjari dan kegiatan PHBI. Serta evaluasi yang dilakukan 2 bulan 1 kali dan penilaian jurnal harian dan mingguan terhadap kegiatan tertentu seperti kegiatan bil-qolam dan tahfidz. Keberhasilan penguatan karakter religius tidak lepas dari peran guru,peran orangtua dan motivasi diri. Faktor penghambat terdiri dari segi sarana yang tidak ada masjid, jadi kegiatan sholat dilakukan diaula dan penghambat kegiatan yang lain dari segi durasi waktu yang sedikit digunakan dalam kegiatan penguatan karakter religius tertentu, dari segi lingkungan pergaulan. Oleh karena itu, perlu konsistensi antara kerjasama pihak sekolah, guru dan orangtua untuk mencapai tujuan penguatan karakter religius siswa agar menjadi generasi yang berakhlakul karimah. Kata Kunci : Penguatan Karakter, Religius