Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8990
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Al-Marwa, M. Mu’jizat | - |
dc.date.accessioned | 2024-01-11T04:37:28Z | - |
dc.date.available | 2024-01-11T04:37:28Z | - |
dc.date.issued | 2023-11-28 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8990 | - |
dc.description.abstract | Adat basaputis merupakan salah satu tahapan dalam pernikahan adat suku Samawa khususnya yang dilakukan oleh masyarakat di desa Songkar. Adat basaputis sangat penting menurut masyarakat di desa Songkar, karena sebagai tolak ukur agar bisa lanjut atau sebaliknya ke tahapan adat berikutnya dalam pernikahan. Karena pada saat acara adat basaputis semua yang berkaitan dengan biaya, waktu, dan keperluan pelaksanaan acara pernikahan dibicarakan sampai tuntas. Untuk fokus penelitiannya yaitu bagaimana pelaksanaan adat basaputis pada pernikahan di desa Songkar kecamatan Moyo Utara kabupaten Sumbawa provinsi Nusa Tenggara Barat, bagaimana pandangan masyarakat tentang adat basaputis pada pernikahan di desa Songkar kecamatan Moyo Utara kabupaten Sumbawa provinsi Nusa Tenggara Barat, dan bagaimana perspektif hukum islam terhadap pelaksanaan adat basaputis pada pernikahan di desa Songkar kecamatan Moyo Utara kabupaten Sumbawa provinsi Nusa Tenggara Barat. Penulis menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis yang menempatkan manusia sebagai subjek utama pembahasan dan pendekatannya ialah penelitian kualitatif yang mengacu kepada budaya masyarakat dalam melaksanakan acara pernikahan di desa Songkar. Hasil penelitian terhadap pelaksanaan adat basaputis pada pernikahan di desa Songkar yaitu harus dijaga, dipertahankan, dan dilestarikan. Karena di dalam adat basaputis terdapat budaya lokal asli suku Samawa yakni bermusyawarah dengan kedua orang tua dan keluarga bersama tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat menyangkut keperluan pelaksanaan acara pernikahan yang diinginkan oleh kedua pasangan calon pengantin laki-laki dan perempuan untuk acara pernikahannya. Kemudian pandangan masyarakat tentang adat basaputis pada pernikahan di desa Songkar yaitu harus berpegang teguh kepada falsafah, “adat barenti ko syara, syara barenti ko Kitabullah dan As-Sunnah” (adat berpegang teguh kepada syari’at, syari’at berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah), karena ada nilai filosofis, nilai positif, nilai keislaman, dan nilai religius, oleh karena itu dikatakan syar’i secara hukum islam karena di dalam adat basaputis mengatur, membantu, dan mengakomodir segala hal mengenai pelaksanaan acara pernikahan. Sedangkan perspektif hukum islam terhadap pelaksanaan adat basaputis pada pernikahan di desa Songkar, dilarang apabila terdapat unsur menyulitkan seseorang untuk menikah seperti mematok biaya pernikahan yang tergolong tinggi. Dan apabila tidak bertentangan dengan dalil syara’, maka diperbolehkan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Malang | en_US |
dc.subject | Adat Basaputis | en_US |
dc.subject | Hukum Islam | en_US |
dc.title | Pelaksanaan Adat Basaputis Pada Pernikahan Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | MT - Islamic Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
PELAKSANAAN ADAT BASAPUTIS PADA PERNIKAHAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM.pdf Restricted Access | 2.6 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
S2_FAI_22102012006_M. MU'JIZAT AL-MARWA.pdf | 1.99 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.