Tingkat Sensitivitas Pseudomonas aeruginosa Tanah TPA Supit Urang Kota Malang yang Diisolasi Menggunakan Media Selektif Pb pada Ceftazidime dan Gentamicin
Abstract
Puspitasari, Shinta Dewi. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, 18 April 2023. Tingkat Sensitivitas Pseudomonas aeruginosa dari Tanah TPA Daerah Malang Terhadap Ceftazidime Dan Gentamicin Yang Diisolasi Menggunakan Media Selektif Pb. Pembimbing 1 : Rio Risandiansyah. Pembimbing 2 : Yoyon Arif Martino.
Pendahuluan : Sampah-sampah yang menjadi sumber logam berat timbal (Pb) adalah sampah dari sisa cat, kaleng dan baterai. Pb dari sampah akan terakumulasi di dalam tanah dan menyebabkan perubahan ekosistem bakteri di tanah, salah satunya adalah bakteri Pseudomonas aeruginosa. Paparan Pb yang tinggi mengakibatkan peningkatan pertumbuhan bakteri yang memiliki ketahanan terhadap Pb. Ketahanan terhadap Pb tersebut dapat dikaitkan oleh terjadinya resistensi terhadap antibiotik melalui mekanisme cross-resistance. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sensitivitas P. aeruginosa yang diisolasi dari tanah TPA menggunakan media selektif Pb terhadap ceftazidime dan gentamicin yang merupakan antibiotik first line untuk terapi infeksi P. aeruginosa..
Metode : Penelitian ini adalah experimental in vitro. Sampel tanah diambil dan diukur kadar logam beratnya menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Bakteri P. aeruginosa diisolasi dari sampel tanah di dalam (T1) dan luar daerah fasilitas (T2) TPA menggunakan media CHROMagar yang ditambahkan dengan logam berat Lead (II) acetate trihydrate 800 ppm dan media non-selektif Pb sebagai kontrol serta dilakukan perhitungan Total Plate Count (TPC). Bakteri yang tumbuh di media dengan Pb, dilakukan uji sensitivitas terhadap ceftazidime dan gentamicin menggunakan metode Kirby-Bauer. Analisa data menggunakan uji independent T-Test dengan signifikansi p<0,05.
Hasil : Kadar Pb di T1 (12,65 mg/kg) lebih tinggi daripada T2 (tidak terdeteksi). Hasil perhitungan TPC menunjukkan jumlah koloni P. aeruginosa lebih tinggi secara signifikan pada T1 daripada T2, baik pada media non-selektif Pb (3,58 + 0,20 Log CFU/mL) dan (3,26 + 0,08 Log CFU/mL) maupun pada media selektif Pb (3,02 + 0,09 Log CFU/mL) dan (2,87 + 0,08 Log CFU/mL). Penambahan Pb pada media secara signifikan mengalami penurunan jumlah koloni P. aeruginosa pada T1, namun tidak pada T2. Dari hasil uji sensitivitas antibiotik yang dilakukan pada 44 sampel dari T1 dan T2 bersifat sensitif (100%) terhadap ceftazidime dan gentamicin. Pada bakteri T1 ditemukan rata-rata zona hambat terhadap ceftazidime (31,72 + 3 mm) dan gentamicin (23 + 3 mm). Pada T2 ditemukan rata-rata zona hambat terhadap ceftazidime (35,54 + 3,5 mm) dan gentamicin (28,68 + 2,9 mm). Rata-rata diameter zona hambat pada T1 < T2 secara signifikan, namun tidak mengubah klasifikasi tingkat resistensi (P<0,05).
Kesimpulan : Bakteri P. aeruginosa ditemukan dalam jumlah lebih banyak pada T1 daripada T2. Terjadi penurunan sensitivitas antibiotik ceftazidime dan gentamicin pada bakteri P. aeruginosa yang diisolasi dari tanah TPA daerah Malang, tetapi tidak mengubah klasifikasi tingkat resistensi dari T1 dan T2.
Kata Kunci : Timbal, Resistensi Antibiotik, Pseudomonas aeruginosa, Ceftazidime, Gentamicin