dc.description.abstract | Kedisiplinan belajar adalah salah satu kewajiban yang harus dimiliki dan
harus dilaksanakan oleh peserta didik, agar bisa mencapai tujuan belajar di
madrasah. Disiplin belajar sangat penting untuk menjaga dari perilaku yang
menyimpang dan sesuatu yang bisa mengganggu proses kegiatan belajar
mengajar. Madrasah dapat dikatakan disiplin tergantung cara kepala madrasah
untuk mendisiplinkannya. Kedisiplinan belajar siswa sangat berpengaruh terhadap
kemajuan madrasah.
Berdasarkan observasi awal, bahwasanya kepala madrasah telah
menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan fungsinya, meskipun belum
maksimal dalam menjalankannya. Pelanggaran-pelanggaran sudah diterapkan
dengan baik sesuai dengan yang ditetapkan. Peserta didik yang berprestasi akan
mendapatkan reward dan yang tidak menerapkan kedisiplinan akan mendapatkan
punishment. Penurunan disiplin belajar memiliki beberapa faktor, yaitu: faktor
keluarga, lingkungan dan pergaulan.
Dari latar belakang penelitian diatas maka peneliti merumuskan masalah,
yakni tentang kedisiplinan belajar di madrasah, upaya kepala madrasah dalam
meningkatkan kedisiplinan belajar, dan hambatan-hambatan kepala madrasah
dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang kedisiplinan
belajar di madrasah, menganalisis upaya kepala madrasah dalam meningkatkan
kedisiplinan belajar dan menguraikan hambatan kepala madrasah dalam
meningkatkan kedisiplinan belajar.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Prosedur pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Untuk teknik analisis data peneliti menggunakan tiga tahapan yaitu
reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Untuk pengecekan
keabsahan data peneliti menggunakan model kreadibilitas dan triangulasi.
vii
Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kedisiplinan belajar sudah
diterapkan dengan baik, namun belum sepenuhnya bisa menerapkan
kedisiplinannya. Upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah adalah pemenuhan
sarana prasarana, selalu memberikan tauladan dan motivasi tentang kedisiplinan,
pemberian reward kepada peserta didik yang memiliki kedisiplinan yang tinggi,
dan meningkatkan kualitas guru. Hambatan dalam meningkatkan kedisiplinan
belajar terjadi karena beberapa faktor, yaitu adanya siswa-siswi yang heterogen,
kurangnya peran wali murid dan adanya siswa-siswi yang berangkat dari pondok
pesantren.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu diharapkan
kedisiplinan yang telah dilakukan agar ditingkatkan lagi. Kepala madrasah beserta
para guru harus selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa-siswi
yang masih belum menerapkan kedisiplinan. | en_US |