dc.description.abstract | Saat ini, banyak remaja melakukan tindakan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dianut dan bertentangan dengan ajaran agama Islam. Hal ini dapat membuat mereka rentan terhadap pengaruh buruk dari pergaulan bebas, sehingga penting bagi mereka untuk menerima pendidikan yang menekankan nilai-nilai karakter yang baik. Khususnya, remaja terutama perempuan, dididik dalam kegiatan keputrian secara rutin untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep kewanitaan. Setiap hari Jumat, SMP Negeri 9 Malang mengadakan program kegiatan keputrian yang diwajibkan bagi seluruh siswinya. Kehadiran siswi dalam kegiatan ini dianggap penting bagi generasi muda saat ini. Kegiatan keputrian di SMP Negeri 9 Malang bertujuan sebagai ruang khusus bagi siswi agar mereka tidak mengganggu kegiatan lain terutama selama waktu sholat Jumat. Oleh karena itu, dewan guru berharap agar seluruh siswi dapat menghadiri kegiatan keputrian. Selain itu, melalui kegiatan ini, diharapkan siswi dapat menginternalisasi karakter religius.
Dari latar belakang penelitian diatas maka peneliti merumuskan masalah untuk mendeskripsikan perencanaan internalisasi karakter religius melalui program keputrian di SMP Negeri 9 Malang, penerapan internalisasi karakter religius siswi melalui program keputrian di SMP Negeri 9 Malang, faktor penghambat dan pendukung internalisasi karakter religius melalui program keputrian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, Reduksi data dilakukan untuk menyederhanakan informasi dari berbagai sumber, termasuk catatan lapangan, transkrip wawancara, dan dokumen terkait. Penyajian data dilakukan dalam bentuk narasi yang menggabungkan temuan dari observasi, kutipan wawancara, dan informasi dokumentasi. Untuk memastikan keabsahan data, penelitian ini menerapkan triangulasi teknik, yang memverifikasi dan mengonfirmasi data dari berbagai sumber dan perspektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) perencanaan program keputrian melibatkan penjadwalan pelaksanaan kegiatan, penentuan materi, dan pemilihan narasumber; 2) penerapan karakter religius dilakukan melalui metode habituasi, ceramah, diskusi, dan tanya jawab; 3) faktor pendukung termasuk fasilitasi oleh ekstrakurikuler, kegiatan keputrian sebagai sarana pembentukan karakter religius, dan pelaksanaan rutin setiap hari Jumat.
Kata Kunci: Internalisasi, Karakter Religius, Program Keputrian | en_US |