Alat Penyiram dan Pemupukan Otomatis pada Bunga Janda Bolong Monstera Adansonii Berbasis Arduino Uno
Abstract
Penyiraman dan pemupukan tanaman sering dilakukan secara manual, yang memerlukan waktu dan perhatian khusus. Jika pemilik tanaman sibuk, tanaman bisa layu dan mati karena kurang perawatan.
Penelitian ini bertujuan mengatasi masalah tersebut dengan membuat alat penyiraman dan pemupukan otomatis berbasis Internet of Things (IoT) dengan cara memberikan ssoil moisture sensor untuk mendeteksi kelembaban tanah sehingga mikrokontroler dapat mengambil Keputusan.
Alat ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pusat kontrol, sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian air dan pupuk pada tandon, serta sensor kelembaban tanah YL-69. Sistem otomatis bekerja berdasarkan informasi dari sensor YL-69.
Pada kondisi tanah kering dengan nilai ADC 230 (23%), 360 (36%), dan 400 (40%), pompa akan terus menyala untuk meningkatkan kelembaban tanah. Sebaliknya, pada kondisi tanah sangat basah, dengan nilai ADC 850 (85%) dan 980 (98%), pompa tidak menyala untuk mencegah kelebihan air.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara penyiraman dan pemupukan manual dengan sistem otomatis. Tanaman yang menggunakan sistem otomatis cenderung memiliki tinggi yang lebih stabil dengan rata-rata 22 cm dan jumlah daun yang lebih banyak, rata-rata 8 daun. Sementara itu, tanaman yang disiram dan dipupuk secara manual cenderung memiliki tinggi rata-rata 23 cm, tetapi jumlah daunnya lebih sedikit, dengan rata-rata 7 daun.
Secara keseluruhan, alat penyiraman dan pemupukan otomatis berbasis IoT ini efektif dalam menjaga kelembaban tanah dan memberikan perawatan yang lebih konsisten pada tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik meskipun pemiliknya sibuk.
Kata Kunci : Arduino Uno, Sensor Ultrasonik, Soil Moisture Sensor YL-69, Penyiraman dan Pemupukan