Hubungan Kondisi Kehamilan dengan Faktor Risiko Disfungsi Seksual di Puskesmas Kromengan dan Puskesmas Turen Kabupaten Malang
Abstract
Fildzatu Dzatil Ishmah, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Agustus 2024. Hubungan Kondisi Kehamilan dengan Faktor Risiko Disfungsi Seksual di Malang. Pembimbing 1 : dr. Hj. Erna Sulistyowati, M.Kes., Ph.D, Pembimbing 2 : Yoyon Arif Martino, S.Si., M.Kes
Pendahuluan: Kehamilan pada wanita merupakan peristiwa yang normal secara fisiologis dimana terdapat adanya proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. fisiologi seksual pada masa kehamilan akan terpengaruh oleh perubahan fisiologis dalam kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi fungsi seksual pada ibu hamil di wilayah Malang dan pengaruhnya pada faktor risiko disfungsi seksual.
Metode: Penelitian analitik observasional ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian yang dikaji adalah skor Female Sexual Function Index (FSFI). Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan ketentuan memenuhi kriteria inklusi. Responden ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Turen dan Puskesmas Kromengan Kabupaten Malang dan dibandingkan dengan orang tidak hamil (kontrol). Total terdapat 50 responden kontrol dan 40 ibu hamil pada penelitian ini. Analisis statistik menggunakan uji Chi square dan uji korelasi Spearman dengan nilai signifikansi kurang dari 0.05.
Hasil: Usia responden kontrol terbanyak 40-44 tahun dan 20-24 tahun pada ibu hamil. Kelompok kontrol mayoritas berpendidikan sarjana dan SMA pada ibu hamil. Pekerjaan responden mayoritas sebagai ibu rumah tangga. Terbanyak responden tidak menggunakan alat kontrasepsi. Sejumlah 20% responden kontrol mengalami disfungsi seksual dan 52,5% pada ibu hamil. Uji Chi square skor total FSFI menunjukkan faktor risiko disfungsi seksual meningkat pada ibu hamil (p 0.001). Uji korelasi Spearman antara usia kehamilan dengan disfungsi seksual diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,033 dengan nilai signifikansi sebesar 0,838. Hasil tersebut menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p>0,05) sehingga dinyatakan tidak terdapat korelasi signifikan antara usia kehamilan dengan disfungsi seksual.
Kesimpulan: kondisi kehamilan meningkatkan resiko disfungsi seksual bila dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.
Kata Kunci : kehamilan; disfungsi seksual; wilayah Malang