Sebaran Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Profil Resistensinya Terhadap Antibiotik pada Instalasi Pembuangan Air Limbah di Salah Satu Rumah Sakit Tipe C di Malang
Abstract
Ananda Dwie Syah Putra, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Juli 2024. Sebaran Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Profil Resistensinya terhadap Antibiotik pada Instalasi Pembuangan Air Limbah di Salah Satu Rumah Sakit Tipe C di Malang. Pembimbing 1: Raden Muhammad Hardadi Airlangga, Pembimbing 2: Citra Destya Rahma Putri
Pendahuluan : Limbah air rumah sakit mengandung berbagai senyawa kimia dan juga mikroorganisme opportunistik maupun patogenik. Adanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dapat mengurangi terjadinya penyebaran bakteri dan senyawa kimia menuju lingkungan. Namun, terdapat kemungkinan bahwa bakteri dan senyawa kimia dapat tidak tereliminasi dari IPAL sehingga akan tersebar menuju lingkungan. Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri opportunistik yang terdapat pada limbah air rumah sakit dan merupakan salah satu bakteri yang mudah mengalami resistensi terhadap antibiotik. Berdasarkan uraian tersebut, diperlukan penelitian untuk menganalisis sebaran profil bakteri dan profil resistensi bakteri Pseudomonas aeruginosa pada limbah air rumah sakit sebagai salah satu cara untuk mengurangi dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan Pseudomonas aeruginosa.
Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk jenis studi eksperimental laboratorium dengan desain penelitian in vitro. Penelitian dilakukan dengan melakukan kultur bakteri yang berasal dari sampel limbah air rumah sakit dan dilakukan uji resistensi terhadap antibiotik melalui metode Kirby-Bauer dengan tingkat kepercayaan sebesar 80%.
Hasil dan Pembahasan : Didapatkan bahwa sampel limbah air yang belum memasuki IPAL mengandung bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan rata-rata sebesar 2.7 × 104 CFU/mL sementara sampel limbah air yang sudah memasuki IPAL mengandung bakteri Pseudomonas aeruginosa sebesar 9.07× 102 CFU/mL. Bakteri Pseudomonas aeruginosa yang didapatkan pada kedua sampel memiliki tingkat resistensi yang rendah terhadap antibiotik Meropenem, Ceftazidime, Ciprofloxacin, dan Gentamicin.
Simpulan : Temuan pada penelitian ini menunjukkan ketidakefektifan sistem IPAL karena adanya bakteri Pseudomonas aeruginosa yang didapatkan setelah memasuki IPAL. Disamping itu, temuan pada penelitian ini membuktikan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa pada limbah air yang dikeluarkan masih berada diatas standar yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Limbah air rumah sakit; Pseudomonas aeruginosa; tingkat resistensi terhadap antibiotik