Pengaruh Critical Thinking dan Clinical Reasoning Terhadap Ujian Objective Structured Clinical Examination dan Ujian Akhir Blok Mahasiswa
Abstract
Pendahuluan : Kemampuan critical thinking dan clinical reasoning merupakan keterampilan klinis dasar yang harus dimiliki dokter sehingga dapat menyelesaikan masalah klinis dengan tepat. Oleh karena itu, proses pembelajaran maupun penilaian pendidikan sarjana kedokteran didesain untuk meningkatkan kedua keterampilan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh critical thinking dan clinical reasoning terhadap hasil Ujian Akhir Blok (UAB) dan hasil Objective Structures Clinical Examination (OSCE).
Metode : Desain penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional pada 84 mahasiswa Blok Patologi Orthopedi dan Traumatologi TA 2023/2024. Kami menggunakan modifikasi kuesioner Critical Thinking Disposition Self Rating Form untuk mengukur critical thinking dan Diagnostic Thinking Inventory untuk mengukur clinical reasoning. Analisa data menggunakan metode regresi logistic ordinal.
Hasil : Responden penelitian terdiri dari 49% laki-laki dan 51% perempuan. Kemampuan critical thinking dengan kategori baik diperoleh 66,25% mahasiswa sebelum UAB dan 67,50% mahasiswa sebelum OSCE. Kemampuan clinical reasoning dengan kategori baik hingga excellent diperoleh 69% mahasiswa sebelum UAB dan 73% mahasiswa sebelum OSCE. Nilai UAB dengan kategori sangat baik diperoleh 53,75% mahasiswa. Sebanyak 70% mahasiswa memiliki nilai OSCE dengan kategori sangat baik. Kemampuan clinical reasoning berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai OSCE (p-value<0.05).
Kesimpulan : Kemampuan clinical reasoning yang tinggi meningkatkan nilai OSCE mahasiswa.
Kata Kunci : critical thinking; clinical reasoning; objective structured clinical examination; ujian akhir blok