dc.description.abstract | Pada mata pelajaran fikih materi talak dan fasakh didominasi oleh materi konsep, sehingga
peserta didik membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi, maka besar kemungkinan akan
menyebabkan peserta didik gampang bosan dalam memahami materi tersebut jika pengemasan
materinya tidak tepat. Pasca penelitian, peneliti melaksanakan proses Program Pengalaman
Lapangan (PPL) selama +- 1 bulan sembari melakukan micro observation pada pembelajaran
fikih di kelas XI Agama MAN Kota Batu pada bulan september 2019. Berdasarkan observasi
tersebut, peneliti menemukan peroblematika yang menunjukkan peserta didik kurang berminat
mengikuti pembelajaran. Fenomena itu ditandai dari beberapa perilaku peserta didik ketika
mengikuti proses belajar mengajar, seperti peserta didik masih banyak yang kurang fokus
dengan penjelasan guru didepan, peserta didik lebih tertarik mengobrol dengan teman
sebelahnya, beberapa peserta didik yang lain ada sebagian yang memperhatikan namun hal
tersebut terjadi jika guru sedang memperhatikan mereka, jika guru sudah fokus pada peserta
didik yang lain, fokus mereka teralihkan lagi kepada hal lain.
Pada penelitian ini, peneliti menemukan beberapa masalah yang tercantum dalam konteks
penelitian terkait dengan minat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran fikih
materi Talak, Khuluk, dan Fasakh di kelas XI Agama MAN Kota Batu. Setelah peneliti
mengadakan pra observasi maka ditemukan penyebab serta solusi yang dapat memberikan
jalan keluar dari peroblematika yang ditemukan, yaitu dengan menerapkan metode simulasi.
Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif jenis penelitian penelitian tindakan
kelas (PTK), dimana peneliti menerapkan 2 siklus, dalam 1 siklus terdiri dari 2 pertemuan
dalam 1 pertemuan terdiri 2x45menit. Sebagai barometer penentuan meningkatkan minat
peserta didik maka peneliti menetapkan skor ≥25 sehingga minat belajar peserta didik
dikatagorikan diatas rata-rata. Pemeroleh data diambil dari hasil akumulasi lembar observasi,
angket, dan wawancara, diperkuat lagi dengan dokumentasi.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Sementara jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif antara
peniliti dengan guru bidang studi yang bersangkutan. Subjek penelitian ini ada peserta didik
kelas XI Agama MAN Kota Batu yang berjumlah 28 peserta didik, dengan 12 orang peserta
didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari
2020 di MAN Kota Batu yang beralamat di Jalan Pattimura No.25, Temas, Kecamatan batu,
Kota Batu Jawa Timur 65135. Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan 2 siklus, 1 siklus
berisi 1 pertemuan dengan rincian watu 1x45 menit setiap pertemuan. Data dalam penelitian
ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan angket. Adapun teknik analisis data dalam
metode ini adalah secara deskriptif kualitatif maupun kuantitatif. Hasil minat belajar peserta
didik pada awal pra siklus atau sebelum peneliti memberikan tindakan dengan metode
simulasi diperoleh skor 16,5 tergolong rendah. Maka dengan penerapan metode
simulasi pada pembelajaran fikih meningkat menjadi 21,62 pada siklus I tergolong
tinggi. Namun karena setelah refleksi beberapa ada yang masih belum maksimal, maka
berpedoman pada desain PTK dari miliknya MC Taggart dan Kemmis dimana peneliti
dalam sebuah penelitian tindakan kelas dapat melanjutkan ke siklus meskipun pada
siklus pertama target sudah tercapai, dengan tujuan untuk memperkuat data pada siklus
pertama, ada prosedurnya sama dengan siklus I dengan memberikan perbaikan dari
hasil refleksi sebelumnya. Maka peneliti peneliti memutuskan untuk lanjutkan ada
siklus ke dua, pada akhirnya memperoleh skor rata tidak jauh dari siklus pertama yaitu
21,70.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang teknik meningkatkan minat belajar
peserta terhadap pembelajaran fikih bahasan Talak, Khuluk, dan Fasakh dengan menggunakan
metode simulasi di MAN Kota Batu, Jawa Timur.
Terkait dengan saran pada penelitian ini, dalam proses pembelajaran guru hendaknya
melakukan analis materi terlebih dahulu, ini akan mempermudah guru dalam
menentukan sebuah metode pembelajaran yang akan diterapkan. | en_US |