Show simple item record

dc.contributor.authorRomdani, Cony Elok Safitri
dc.date.accessioned2025-02-15T03:55:35Z
dc.date.available2025-02-15T03:55:35Z
dc.date.issued2024-08-12
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10564
dc.description.abstractRagam bahasa merupakan variasi dari bahasa yang di sesuaikan dengan konteks nya, salah satu bagian dari ragam bahasa yaitu diglosia yang merupakan situasi kebahasaan yang berhubungan dengan variasi bahasa, dimana dalam pembahasan tersebut berhubungan dengan satuan kebahasaan yang di ucapkan secara fungsional, dalam artian bahasa di ucapkan berdasarkan konteks saat tuturan tersebut di ucapkan. Pondok Pesantren Al-Amien Kowel Pamekasan merupakan salah satu tempat yang memungkinkan terjadinya diglosia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan ragam bahasa Madura di Pondok Pesantren Al-Amien Kowel Pamekasan. Secara lebih khusus yaitu fenomena diglosia tuturan bahasa Madura antara pengasuh-pengasuh, pengasuh (guru)-santri, dan santri-santri. Objek tersebut di pilih karena bagian dari sumber penelitian yang telah di tetapkan oleh peneliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi, dimana dalam penelitian ini peneliti menelaah secara lebih mendalam terhadap terjadinya penggunaan ragam bahasa. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer berupa wawancara mendalam dan observas sedangkan pada data sekunder berupa dokumentasi. Adapun teknik analisis data yaitu : (1) Reduksi Data (2) Display atau penyajian data (3) pengambilan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data yaitu menggunakan tiga tahap: triangulasi sumber, triangulasi teori dan triangulasi pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat tiga pola yang ditemukan yaitu pola diglosia rendah (R) dan pola diglosia tinggi (T). Pada fokus penelitian yang pertama yang berhubungan dengan pola ragam bahasa yaitu : (1) Pola ragam bahasa antara pengasuh dan pengasuh menngunakan ragam bahasa tinggi (T) engghi-bhunten. (2) Pola ragam bahasa antara pengasuh dan santri menngunakan ragam bahasa tinggi (T) dan rendah (R) yaitu ragam bahasa enggi-bhunten, engghi-enten dan enje’-iyeh. (3) Pola ragam bahasa antara santri dan santri menggunakan ragam bahasa rendah (R) yaitu enje’-iyeh. Faktor yang melatar belakangi terhadap terjadinya penggunaan ragam bahasa Madura dalam penelitian ini yaitu ada 3 : (1) Faktor Usia (2) Faktor Kelas Sosial (3) Faktor keilmuan. Ke tiga faktor tesebut di simpulkan berdasarkan penemuan peneliti terhadap diglosia tuturan di Pondok Pesantren Al-Amien Kowel Pamekasanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectRagam Bahasaen_US
dc.subjectDiglosia Tuturanen_US
dc.titlePenggunaan Ragam Bahasa Madura di Pondok Pesantren Al-Amien Kowel Pamekasanen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record